Personel TNI dari Satgas Nanggala Kopassus dan personel Polri dari Satgas Amole (Brimob) sempat bentrok karena urusan rokok di Mimika, Papua. Satgas Operasi Nemangkawi, yang merupakan pasukan gabungan TNI-Polri di Papua, menegaskan mereka tetap kompak.
"Kapolda Papua turut berpesan agar TNI-Polri harus selalu kompak karena, jika keduanya bersama, negara tetap kuat. Dan oleh karenanya, TNI-Polri harus selalu menjalin mitra bersama," ujar Kasatgas Operasi Nemangkawi Brigjen Ramdhani Hidayat melalui keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).
Hal tersebut Ramdhani sampaikan dalam apel gabungan dalam rangka sinergisitas TNI-Polri di lapangan apel Mako Brimob Batalion B Pelopor di Mile 32 Timika, Papua, siang tadi. Apel itu dihadiri sejumlah pejabat Satgas Nemangkawi dari TNI maupun Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramdhani memberi arahan bahwa TNI-Polri harus solid karena keduanya sama-sama memegang teguh Merah Putih. Menurutnya, segala masalah internal yang terjadi tidak perlu dibesar-besarkan.
"Yang ada di area Timika maupun area perusahaan agar saling menjaga nama baik kesatuan. Masalah internal cukup ditelan sendiri, jangan dibesar-besarkan," tuturnya.
Sementara itu, Ramdhani mengatakan TNI-Polri wajib menjaga kekompakan. Dia mengingatkan bahwa masyarakat butuh TNI dan Polri.
"Kita harus tetap menjaga kekompakan karena TNI-Polri merupakan pelindung dan pengayom masyarakat. Kehadiran TNI-Polri sangat dibutuhkan masyarakat," imbuh Ramdhani.
Sebelumnya, personel TNI dari Satgas Nanggala Kopassus terlibat bentrok dengan personel Polri yang tergabung dalam Satgas Amole (Brimob) di Kabupaten Mimika, Papua. Kejadian itu dipicu oleh kesalahpahaman mengenai urusan rokok.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan enam personel Brimob sedang berjualan rokok di Pos RCTU Ridge Camp Mile 72, Sabtu (27/11). Kemudian, 20 anggota Kopassus datang untuk membeli rokok.
"Berawal dari personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di pos RCTU Ridge Camp Mile 72 yang sedang berjualan rokok (6 personel)," ujar Fakhiri saat dimintai konfirmasi, Senin (29/11).
Namun anggota Kopassus komplain mengenai harga rokok. Bentrokan Brimob dengan Kopassus pun terjadi.
"Selanjutnya, personel Nanggala sebanyak 20 orang membeli rokok dan komplain mengenai harga rokok yang dijual personel Amole Kompi 3 Penugasan," tuturnya.
"Terjadi pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul dan tajam terhadap enam personel Amole Kompi 3 Penugasan," sambungnya.