detikcom Do Your Magic

detikcom Do Your Magic: PAM Jaya Proses Pemasangan Pipa Air di Rusun City Garden

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 30 Nov 2021 14:54 WIB
Ilustrasi pengelolaan air bersih. (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

PD PAM Jaya memproses penyediaan air minum di Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) City Garden, Cengkareng, Jakarta Barat. Menurutnya, telah ada pembicaraan antara perusahaan air minum dan warga City Garden.

Direktur Utama (Dirut) PD PAM Jaya Bambang Hernowo menyebut City Garden awalnya menggunakan instalasi pengelolaan air (IPA) atau water treatment plant (WTP). Kemudian bermasalah dan berhenti pada Oktober 2021.

"Kalau dari air minum perpipaan, sudah ada pembicaraan. Mungkin secara teknis, bisa kita layani rusunami tersebut," ujar Bambang saat dihubungi, Selasa (30/11/2021).

Menurut Bambang, pihaknya dan Palyja selaku pelaksana sedang mendesain jaringan pipa menuju rusun tersebut.

"Saat ini melakukan desain, dan ada MOU untuk menyambungkan, untuk perizinan segala," katanya.

PAM Jaya dan Palyja perlu waktu untuk memasang jaringan pipa air PAM. Diperkirakan, air PAM bisa dinikmati oleh penghuni rusun sekitar Maret 2022.

"Memang untuk izin, desain itu tiga bulan selesai, sudah pasang segala. Tiga sampai 3,5 bulan," katanya.

Sebelumnya, warga Rusunami City Garden berdemo di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (26/11). Mereka menuntut pemerintah memperbaiki kondisi permukiman yang dilanda krisis air selama 12 tahun.

"Jadi warga di sini sudah 12 tahun tidak dapat mengakses air bersih di PAM, dan sejak 2014 warga harus menggantungkan nasib pada water treatment plant untuk pengelolaan air yang ternyata diketahui bahwa air tersebut tercemar sumbernya," ujar pengacara pubik LBH Jakarta, Charlie, saat ditemui, Jumat (26/11/2021).

Pernah pada 2014, penghuni Rusunami City Garden menerima air subsidi dari pihak pengelola. Namun air yang diberikan disebut tidak layak minum.

"Dan ini sudah diketahui audit baku mutu air dan ternyata melebihi baku mutu dan tidak layak untuk dikonsumsi dan membahayakan kesehatan," terangnya.




(aik/tor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork