Dua ekor lumba-lumba yang pernah dipakai seluncuran oleh Lucinta Luna dikabarkan hilang. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali mengungkap bahwa dua lumba-lumba tersebut telah mati.
"Jadi jangan dianggap kalau lumba-lumba berkurang, dianggap hilang karena kita jual atau kita (jadikan) sate," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bali Sumarsono kepada wartawan, Senin (29/11/2021).
"Lagian gimana caranya kita jual lumba-lumba segede itu di pasar tanpa menimbulkan kegemparan di pasar," terangnya
Meski demikian, Sumarsono tak mengungkapkan penyebab kematian dua ekor lumba-lumba tersebut. Ia mengaku tidak membaca hasil nekropsinya.
Dia mengaku BKSDA dengan dibantu pihak lain, seperti perwakilan Universitas Udayana (Unud), sudah berupaya merawat dua mamalia tersebut.
"Saya nggak baca hasil nekropsi/autopsinya. Tapi yang jelas mati bukan karena dibunuh. Wong sudah kami rawat intens, kami sayang-sayang, kami pantau," kata dia.
"Keeper-nya siang-malam nungguin jangan sampai mati, temen Unud bolak-balik bantuin karena sayang aset negara. Tapi gimana lagi, wong dari awal disita sudah sakit," tambahnya.
Lumba-lumba Sakit karena Dieksploitasi
Sumarsono menjelaskan lumba-lumba yang disita dari Dolphin Lodge Bali milik PT Piayu Samudra Bali sebagian sudah dalam keadaan tidak sehat. Akibat dieksploitasi, lumba-lumba umumnya sakit hepatitis akut yang tidak ketahuan.
"(Itu) dilihat dari warna mata yang agak kekuningan, karena sudah habis-habisan dieksploitasi oleh pemilik lama secara berlebihan. (Kemudian) ditunggangi Lucinta Luna dan kawan-kawan dan sebagainya," terangnya.
Selain itu, lumba-lumba tersebut kurang gizi karena kurangnya asupan makanan akibat sepinya pengunjung saat pandemi COVID-19. Satwa tersebut juga tidak pernah dicek kesehatan.
"Tidak pernah dicek kesehatan. Medical record yang bener tidak ada, sehingga ketika kami rampas ada beberapa yang sakit walau kelihatan sehat," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.