Riau dipercaya menjadi tuan rumah event prestisius bertajuk Indonesia Creative Cities Festival atau lebih popular dengan sebutan ICCF. Berbagai produk kerajinan di Bumi Melayu bakal 'mejeng' di event tersebut.
Event yang menghadirkan budaya lokal dan kerajinan lokal dari berbagai daerah di Riau itu akan dihadiri sejumlah menteri dan staf khusus presiden. Sebut saja Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi UKM Teten Masduki sampai ke Staf Khusus Presiden Jokowi, Putri Tanjung.
Kadis Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, mengatakan tokoh-tokoh nasional itu hadir sebagai pembicara selama kegiatan pada Sabtu-Minggu (27-28/11). Pemprov Riau bahkan merancang tagline sebagai simbol spirit dan filosofi di ajang tersebut.
"Tokoh-tokoh ini hadir nanti untuk memberi masukan, cerita dan pengalaman tentang ICCF. Jadi bisa juga jadi ilmu bagi peserta sesuai tagline Hela Muara Takkan Putus Air Dicincang," kata Roni kepada detikcom, Sabtu (27/11/2021).
Roni mengaku tagline yang disiapkan tentu atas pertimbangan semua aspek seperti menggambarkan event itu sendiri. Gampang dilafazkan, mudah diingat, dan mencerminkan kekhasan kultur Bumi Lancang Kuning yang jadi tuan rumah.
"Dari diskusi dengan berbagai pihak, maka didapatlah slogan atau kata-kata yang menjadi tagline utama dan sub tagline, yaitu Hela Muara Takkan Putus Air Dicincang. Apalagi dengan hadirnya tokoh-tokoh dan Pak Gubernur," kata Roni.
Roni mengatakan frasa 'Muara' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ujung, akhir, atau tempat bertemunya aliran sungai. Mengingat Riau sendiri dialiri oleh 4 aliran sungai besar, yaitu sungai Indragiri/Kuantan, Sungai Rokan, Sungai Siak, dan Sungai Kampar.
"Empat aliran sungai ini menjadi identitas tidak terpisahkan dari perjalanan kultural anak-anak melayu Riau yang akan disampaikan dan kita tampilkan selama event," katanya.
![]() |
Sementara kalimat 'Hela' adalah upaya menarik sepenuh tenaga. Ketika ia menjadi Hela Muara maka hadirlah makna tersirat tentang ragam orang yang bertemu di suatu tempat dan sama berazam menghadirkan perubahan lebih baik.
Sedangkan untuk kalimat 'Tak Putus Air Dicincang', mempunyai makna soal tekad yang kuat tentang persahabatan yang tak rekah meski peserta berasal dari tempat berbeda-beda. Ia semakin kuat ketika kalimat 'Tak Putus Air Dicincang' justru digali dari filosofi melayu.
"Semoga nilai-nilai kreatifitas yang dilandasi semangat persahabatan menjadi spirit ICCF tahun ini di Riau. Semua daerah perwakilan akan hadir untuk menampilkan kerajinan lokal dan budaya lokal di Riau," kata Roni.
Sementara Ketua Umum ICCN, Fiki Satari, mengatakan event ICCF 2021 menggelar sejumlah kegiatan. Di antaranya konferensi ICCN, Helat Kenduri Riau, dan Launching Jadiin (program Kementerian BUMN untuk cinta produk lokal Indonesia).
"ICCN berkomitmen untuk memajukan kota-kota kreatif di Indonesia, dengan melakukan riset dan pengembangan untuk menumbuhkan pembangunan ekonomi dengan engine kreativitas (mesin penggerak kreativitas) yang berupa ide/gagasan kreatif dan inovatif," kata Fiki.
Ia menjelaskan, pembangunan ekonomi kreatif harus ditopang oleh kelengkapan infrastruktur kelembagaan dalam keterlibatan unsur Hexhelix. Baik itu dari pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, media dan aggregator platform.
"Kini dalam ICCN telah tergabung ada 220 inisiatif kota dan kabupaten di bawah koordinasi 11 koordinator daerah yang tergabung dalam Pengurus Pusat ICCN," jelasnya.
Fiki mengapresiasi Pemerintah Provinsi Riau, lantaran telah berkomitmen dalam pembangunan ekonomi kreatif di provinsi yang dijuluki 'Bumi Lancang Kuning' itu. Bahkan event ICCF di Riau sangat spektakuler, mampu menjadi tuan rumah jejaring kabupaten kota kreatif Indonesia menjadi simpul organisasi yang komitmen untuk mewujudkan 10 Prinsip Kota Kreatif.
"Saya ucapkan terima kasih dan mengapresiasi Gubernur Riau dan Dinas Pariwisata Pariwisata Riau yang telah berpartisipasi dan bersedia untuk menjadikan Pekanbaru, Riau menjadi tuan rumah ICCF 2021," katanya.
(ras/jbr)