Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar Rapat Koordinasi Nasional Peningkatan Peran Pemerintah Pusat dan Daerah Dalam Optimalisasi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja secara hybrid di Makassar. Forum ini membahas tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja.
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyebutkan sektor industri yang banyak menyerap tenaga kerja terpengaruh dampak pandemi COVID-19. Ini menyebabkan penyerapan tenaga kerja berkurang signifikan dan berkontribusi pada bertambahnya angka pengangguran.
Dalam sambutannya, Anwar mengatakan jika melihat struktur penduduk dari sensus tahun 2020 terlihat saat ini Indonesia sedang berada pada periode puncak bonus demografi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Populasi ini didominasi oleh penduduk usia muda yaitu generasi Z dan generasi Milenial yang merupakan penyusun utama komponen penduduk usia kerja pada populasi," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11/2021).
Anwar mengharapkan dari forum ini ada koordinasi membahas berbagai persoalan bidang ketenagakerjaan yang meliputi pelatihan vokasi, penempatan tenaga kerja, perlindungan tenaga kerja dengan melakukan langkah evaluasi maupun perbaikan untuk program kerja nantinya. Adapun rakornas ini diadakan dari tanggal 24 s.d 26 November 2021.
"Melalui kegiatan Rakornas ini saya sangat berharap sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah semakin meningkat, dan dalam mendukung upaya tersebut," ujarnya.
Ia menyebut, tahun 2020 Kemnaker telah meluncurkan berbagai program dalam penanganan dampak COVID-19 berupa pelatihan vokasi dengan metode blended training yang mencapai 121 ribu orang, pelatihan peningkatan produktivitas bagi 11 ribu tenaga kerja, serta sertifikasi kompetensi yang hampir mencapai 750 ribu orang.
Kemnaker juga melakukan jejaring kerja sama penempatan tenaga kerja dengan menempatkan 948 ribu tenaga kerja di dalam dan di luar negeri. Program lainnya terkait perluasan kesempatan kerja seperti program wirausaha, padat karya, dan inkubasi bisnis yang mencapai 322 ribu orang.
"Terhadap program-program tersebut Kemnaker berkomitmen untuk tetap melanjutkan pada tahun 2021 sebagai wujud keseriusan menanggulangi dampak dari pandemi," pungkas Anwar.
(ncm/ega)