Rumah sakit di Sulawesi Utara (Sulut) menggelar acara North Sulawesi Hospital and Medical Expo yang diduga melanggar protokol kesehatan (prokes). Sejumlah pejabat daerah di Sulut juga turut hadir di acara itu.
Seperti terpantau di acara North Sulawesi Hospital di Mantos, Jumat (26/11/2021), dari para penyanyi yang mengisi di acara, tidak ada satu pun yang mengenakan masker dan tak menjaga jarak. Turut hadir Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Bupati Minahasa Selatan Frangky Wongkar, hingga Direktur RSUP Manado Jimmy Paneleweng.
Sementara itu, beberapa stan pameran yang dikunjungi petinggi pejabat Pemprov itu pun tak menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dari pantauan, ada sebagian orang yang berkunjung di stan pameran tidak menggunakan masker dan tak menjaga jarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal itu, Wagub Sulut Steven Kandouw enggan berkomentar lebih terkait pelanggaran protokol COVID di acara tersebut.
"Saya ndak (tidak) tahu, itu urusan masing-masing," kata dia.
Steven menjelaskan tentang komitmen pemerintah dalam memutus penyebaran COVID.
"Itu jalan, tidak ada cerita itu. Intinya kan kebijakan pemerintah pusat semua seperti itu," kata Wagub kepada wartawan.
Steven mengatakan pemerintah daerah telah siap menghadapi tantangan COVID-19. Menurut dia, alokasi anggaran pun telah disiapkan secara matang.
"Dari aspek anggaran, walaupun anggaran kita sedikit, mau ndak mau harus siapkan anggaran untuk COVID. Tahun depan juga APBD sudah siap," imbuhnya.
Steven mengungkapkan kesejahteraan tenaga kesehatan pun menjadi perhatian pemerintah. Menurutnya, pemerintah optimistis memutus mata rantai penyebaran COVID.
"Sekarang kesiapan kita tetap tidak mundur, honor untuk tenaga kesehatan jalan, antigen beli terus," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSUP Manado Jimmy Paneleweng mengatakan kegiatan ini telah dilakukan sesuai protokol COVID.
"Protokol kesehatan tentu ketat. Kita membentuk tim. Protokol kesehatan itu betul-betul kita jaga di sini. Misalnya ada yang tidak ada jarak akan ditegur oleh Satgas," tuturnya.
Dijelaskan Jimmy, kegiatan ini pertama kali dilakukan di Sulut. Oleh karena itu, banyak juga yang hadir.
"Ada 30 stan pameran, ini pertama dan ada animo yang betul-betul bagus. Karena ini juga bukan hanya dari Jakarta, tapi beberapa stan dari luar negeri," pungkasnya.
(nvl/nvl)