Rencana MUI DKI melalui bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) membentuk cyber army menuai polemik. Hal itu terkait dengan pernyataan Ketua MUI DKI KH Munahar Muchtar bahwa tugas cyber army antara lain membela dan membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kerap diserang para buzzer.
Dalam program Blak-blakan di detikcom, Ketua MUI DKI KH Munahar Muchtar meluruskan bahwa yang akan dibela adalah semua tokoh di Jakarta yang ikut berbuat untuk kemaslahatan umat di Jakarta. "Bukan untuk Pak Anies saja, itu pelintiran. Tapi untuk siapa pun tokoh Jakarta yang berbuat untuk kemaslahatan umat di Jakarta, kita siap men-support dan kalau perlu kita kerja sama," kata Munahar.
Ia mengaku tak habis pikir kenapa wacana tersebut menuai polemik di masyarakat. Sebab, meluruskan sebuah informasi yang cenderung berisi fitnah dan hoaks adalah bagian dari ajaran Al-Qur'án, yakni amar makruf nahi mungkar.
"Kita juga tidak tahu kok ini mereka pada kepanasan kayak cacing kepanasan. Kita baru rencana kok pada bingung semua mungkin cyber-cyber bayaran pada bingung," tambahnya.
Ia menjamin, jika jadi dibentuk, hal itu akan mengikuti norma-norma dalam agama. Tidak malah ikut memproduksi hoaks dan fitrnah seperti yang pernah dilakukan Moslem Cyber Army pada 2017.
Sebelumnya, Ketua Bidang Infokom MUI DKI Jakarta Faiz Rafdi juga menyatakan tim cyber army akan dilatih dan dipilih lewat proses seleksi. Tugas utamanya adalah melakukan pembinaan literasi digital umat, meng-counter isu hoax, serta memberikan informasi Islam rahmatan lil 'alamin.
(ddg/jat)