Sambutan dari Haris Azhar Usai Luhut Tantang Ketemu di Pengadilan

Sambutan dari Haris Azhar Usai Luhut Tantang Ketemu di Pengadilan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 22 Nov 2021 21:02 WIB
Jakarta -

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menutup pintu mediasi dengan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait laporan pencemaran nama baik. Luhut menegaskan akan membawa kasus ini ke ranah pengadilan.

Hal itu diungkapkan Luhut setelah menghadiri agenda mediasi di Polda Metro Jaya pada Senin, 15 November 2021. Namun mediasi itu gagal lantaran Haris Azhar dan Fatia tidak datang.

"Kalau proses (mediasi), ya, sudah selesai. Saya pikir lebih bagus ketemu di pengadilan aja saya bilang," kata Luhut saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar untuk diketahui, upaya mediasi ini sudah 3 kali digelar. Sebelumnya, Luhut yang tidak bisa bisa hadir karena ada tugas di luar kota dan juga di luar negeri.


Haris Azhar Siap Buka-bukaan di Pengadilan

Menjawab tantangan Luhut ini, Haris Azhar menyatakan siap bertemu di pengadilan. Haris Azhar menyatakan pernyataannya di YouTube--yang kemudian dilaporkan oleh Luhut--berdasarkan data.

ADVERTISEMENT

"Kalau ditanya apakah saya siap ke pengadilan? Insyaallah saya siap ke pengadilan, ke mana pun saya siap. Karena saya ngomong bukan berdasarkan lindur, saya ngomong di YouTube, saya bikin acara di YouTube ada rujukan bahannya," kata Haris Azhar setelah diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/11).

Haris mengaku telah memiliki dokumen tambahan untuk membuktikan pernyataannya itu. Ia akan membeberkannya di pengadilan nanti.

"Saya mau tegaskan hari ini pasca-YouTube itu saya dapat semakin bertambah dokumen autentik saya. Jadi kalau mau dibawa ke pengadilan, saya akan senang, karena pengadilan itu forum resmi dan saya akan beberkan di forum resmi tersebut dokumen-dokumen dan temuan saya," ujar Haris.

Lebih lanjut Haris mengatakan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait kejahatan korporasi. Menurutnya, kejahatan korporasi ini telah merugikan hajat hidup orang banyak.

"Kita akan juga tempuh upaya hukum terkait bahan-bahan itu. Itu bukan bahan bikin kue itu bahan tentang dugaan kejahatan korporasi yang merugikan secara nyata banyak orang dan negara ini karena terkait juga dengan kekayaan negara. Kalau kalian tahu hukum keuangan negara di dalamnya ada kekayaan negara. Kekayaan negara itu bukan sekadar mobil atau bangunan, tapi yang terkandung di dalam bumi itu menjadi kekayaan negara," ungkap Haris.


Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Haris Azhar Sindir Luhut soal Laporan Polisi

Lebih lanjut Haris Azhar menjelaskan bahwa pernyataan dirinya bersama Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti--yang juga terlapor di kasus ini--di YouTube itu adalah sebuah realitas kondisi Papua saat ini, yang menurutnya harus diselesaikan oleh negara.

"Kami mau mengatakan bahwa apa yang saya bahas di YouTube itu sesuatu yang harusnya diselesaikan oleh negara ini, oleh penguasaannya. Terbukti ya, apa yang kita bahas di Papua itu soal praktik bisnis, soal kekerasan, toh di Papua saat ini situasi tambah buruk. Bahkan polisi pun jadi korban," kata Haris Azhar.

Haris Azhar pun meminta pemerintah berfokus pada persoalan tersebut ketimbang melaporkan kritik yang disampaikan aktivis atau LSM.

"Jadi daripada pidanain saya, lebih baik penguasa di republik ini segera urus Papua supaya damai, supaya nggak ada korban. Bukan cuman kalau saya dibilang orang suka belain Papua, saya mau menegaskan sekali lagi yang jadi korban banyak. Tentara sama polisi, ASN-nya yang bekerja buat pemerintah juga jadi korban," terang Haris.


Haris Azhar Dicecar soal Konten YouTube

Untuk diketahui Haris Azhar datang ke Polda Metro Jaya pada Senin (22/11/2021) pagi. Ia datang memenuhi undangan klarifikasi polisi terkait laporan Luhut Pandjaitan.

Setelah memberikan klarifikasi, Haris Azhar menjelaskan bahwa pembahasan dia bersama Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti--yang juga terlapor di kasus ini--di YouTube itu adalah sebuah realitas kondisi Papua saat ini, yang menurutnya harus diselesaikan oleh negara.

"Kami mau mengatakan bahwa apa yang saya bahas di YouTube itu sesuatu yang harusnya diselesaikan oleh negara ini, oleh penguasaannya. Terbukti ya, apa yang kita bahas di Papua itu soal praktik bisnis, soal kekerasan, toh di Papua saat ini situasi tambah buruk. Bahkan, polisi pun jadi korban," kata Haris Azhar kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/11).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tanggapan soal Mediasi Gagal

Haris kemudian angkat bicara soal mediasi yang gagal dengan Luhut lantaran dia dan Fatia tidak hadir. Dia menyayangkan sikap Luhut yang kemudian menutup pintu mediasi lanjutan usai terlapor tidak bisa datang.

"Mediasi itu begini, saya nggak datang sekali megaphone-nya terlalu besar. Tapi ketika orang lain nggak datang dalam proses mediasi, dua kali juga dia nggak datang kami santai-santai aja," ujar Haris.

"Ini menurut saya nggak usah berlebihan, nggak usah menganggap bahwa proses mediasi saya nggak datang, saya nggak datang tapi saya sudah kasih tahu ke polisi," tambahnya.

Laporan dari Luhut ke Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti memang kini kembali bergulir. Sebelumnya pada Senin (15/11) rencana mediasi kedua belah pihak tidak menemukan titik terang.

Haris dan Fatia tidak datang ke Polda Metro Jaya untuk menghadiri agenda tersebut. Lantaran tidak ada titik temu, Luhut pun mengaku ingin menyelesaikan kasus ini di meja pengadilan.

"Diundang untuk mediasi sebenarnya kalau nggak keliru itu minggu lalu, tapi saya keluar (negeri). Kemudian dijanjikan hari Jumat kebetulan saya juga dinas ke luar. Kemudian diurus oleh Haris diminta hari ini. Ya saya datang hari ini tapi Haris tidak bisa datang. Ya sudah, yang satu lagi juga nggak datang," kata Luhut di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/11).

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads