Kisah Teguh Pengidap Tumor Ganas di Tangsel Hanya Bisa Terbaring Lemas

Kisah Teguh Pengidap Tumor Ganas di Tangsel Hanya Bisa Terbaring Lemas

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Minggu, 21 Nov 2021 23:00 WIB
Lena istri Teguh
Foto: Lena istri Teguh (Rakha-detikcom)
Jakarta -

Teguh Prasetio Wardana (37), seorang warga Ciputat, Tangerang Selatan, kini hanya bisa terbaring lemas di kamar tidurnya. Dirinya mengidap tumor ganas di bagian wajah sudah 4 bulan lamanya.

Teguh kini tinggal bersama istri dan kedua anaknya di sebuah rumah kontrakan milik orang tuanya di Gang Dukuh, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan. Tak besar rumah itu, hanya ada dua kamar tidur, satu kamar mandi dan sebuah lorong menuju bagian dapur.

Tampak sebagian wajah Teguh kini sudah diselimuti tumor ganas itu. Berbicara pun jadi sangat sulit. Sang istri, Lena, mengatakan suaminya itu kadang tidak mengenali dirinya dan kedua anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekarang sih agak berkurang lebih banyak diam karena sakit ototnya kan ketarik. Enggak inget anak istri. Sekarang cuma bisa terbaring yang bikin sedih tiap hari," kata Lena saat ditemui detikcom di kediamannya akhir pekan ini.

Dulunya Teguh bekerja sebagai juru parkir. Kesehariannya terenggut sejak tumor ganas itu menyerang. Lena yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga tak bisa berbuat banyak.

ADVERTISEMENT

Dia harus merawat suaminya yang kini cuna terbaring lemas serta dua anaknya yang masih kecil. Berbagai rumah sakit pun pernah dia datangi untuk pengobatan Teguh. Bahkan, dia sempat ditolak sewaktu mengurus BPJS untuk menanggung biaya pengobatan Teguh.

"BPJS kita itu kan belum lama. 4 bulan belakangan ini," ungkapnya.

Meski biaya perawatan ditanggung BPJS, tetapi biaya penebusan obat dirinya harus membayar secara mandiri. Belum lagi, ongkos transportasi yang harus dia tanggung karena dia dan Teguh tak punya kendaraan pribadi.

"Ya minimal kalau orang kaya kita itu kan ga punya duit transportnya. Mau enggak mau kita sewa atau naik angkot. Waktu itu sebelum kejadian bengkak kaya gini sampe mana-mana kita sewa motor," tutur Lena.

"Obat rutinnya itu harganya kadang 70 ribu kadang kadang 50 ribu, 150 ribu. Kita kan enggak bisa prediksi berapa dosisnya. Tergantung kondisinya. Seminggu aja bisa 2 kali beli. Itu udah berapa?," lanjutnya

Lena mengaku dirinya pernah mendapat bantuan dari pemerintah setempat seperti sembako dan sejumlah uang. Lena berkata, Teguh akan menjalani kemoterapi dalam waktu dekat di RSUD Fatmawati, Jakarta Selatan.

"Belum ada omongan kesitu ya (sembuh). Minimal kata dokter kemoterapi itu langkah awal untuk ngempesin. Lebih bagus kalau bisa sembuh bisa hilang. Kalau tidak akan dibedah setelah kempes. Untuk masalah sembuh atau tidak Allah wa'lam. Yang penting kita udah usaha. Ikhtiarnya sudah ada," kata Lena.

Dia berharap suaminya itu dapat sembuh dan kembali hidup normal seperti sedia kala. Lena mengaku sudah ikhlas dan sabar dengan penyakit yang kini dialami oleh suaminya itu.

(rak/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads