Satpol PP Manado Bantah Tendang-Pukul Wartawati: Cuma Baku Tola

Satpol PP Manado Bantah Tendang-Pukul Wartawati: Cuma Baku Tola

Trisno Mais - detikNews
Kamis, 18 Nov 2021 18:35 WIB
Manado -

Wartawati bernama Trecia Renny Lumahiwa (34) diduga dipukul hingga ditendang saat meliput sengketa lahan proyek jalan di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Anggota Satpol PP Manado, Rinawati Male, mengklaim tak ada aksi kekerasan terhadap terhadap wartawati.

"Di situ cuman saling dorong, tidak ada pemukulan. Ada video, torang (kami) juga ada bukti. Cuman adu mulut, cuman baku tolak (hanya saling dorong)," kata Rinawati saat kepada wartawan di kantor Satpol PP Manado, Kamis (18/11/2021).

Dia mengatakan awalnya pihaknya berencana untuk pulang dari lokasi lahan bersengketa. Namun, menurutnya, petugas Satpol PP dihalangi pihak yang mengaku ahli waris lahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan torang (kami) sudah mau pulang. Tapi rencana mau cabut baliho. Jadi saya minta izin ke Kabid, setelah sudah mau cabut dorang (pihak keluarga) keluar," imbuhnya.

Rinawati mengungkapkan, dia berniat mencegah terjadinya cekcok dengan menyuruh rekannya naik di mobil karena sudah banyak orang di lokasi itu.

ADVERTISEMENT

"Banyak orang dorang (mereka), supaya ndak (tak) terjadi kericuhan saya suruh anggota naik di mobil. Satpol kendaraan Satpol PP mau pergi, anak perempuan yang mengaku ahli waris datang menghalangi mobil," ujarnya.

Sebelumnya, wartawati Trecia Renny Lumahiwa (34) diduga mendapat kekerasan dari Satpol PP saat meliput sengketa lahan proyek jalan di Kota Manado, Sulut. Dia ditendang hingga dipukul oleh oknum Satpol PP yang mengamankan lokasi.

Peristiwa itu terjadi saat Renny meliput sengketa lahan proyek Jalan Boulevard II di Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, pada Rabu (18/11). Saat itu terjadi kericuhan antara warga yang mengaku ahli waris lahan yang dijadikan jalanan dan para pekerja proyek.

"Karena saya melihat Satpol PP (saat kericuhan terjadi), saya menengarai. Pas saya balik badan, saya ditendang dan dipukuli, (sambil ditantang) 'ngana (kamu) mau? Mari sini'," kata Renny dalam keterangannya, Kamis (18/11).

Renny menjelaskan, sebelum kericuhan itu terjadi, dia bersama rekannya berteduh di sebuah rumah dekat lokasi proyek.

"Jadi torang (kami) awak media berteduh karena hujan. Pada saat itu kami disuguhkan kopi oleh tuan rumah, saya dan rekan-rekan wartawan lihat ada yang merusak baliho, di sana sudah ricuh antara seorang ibu dan anak pemilik lahan," tuturnya.

Bantahan Kasatpol PP Manado

Kasatpol PP Kota Manado Yohanes Waworuntu membantah kabar bahwa anggotanya melakukan tindakan kekerasan.

"Intinya tidak ada pemukulan, kalau disampai-sampaikan pemukulan yang terjadi adalah adu mulut ada," kata Waworuntu.

Dia mengatakan pihaknya memiliki bukti lengkap saat insiden tersebut. Menurutnya, anggotanya berada di lokasi hanya dalam rangka pengamanan. Waworuntu malah mengatakan anggotanya yang dipukuli. Padahal personelnya telah menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan.

"Antara Satpol PP dengan wartawan tidak ada masalah. Hanya kemarin saja justru di video anggota kita yang dipukul dari belakang. Kita bukan melakukan pembelahan yah, kita melihat objektif apa yang terjadi dan realitasnya. Kalau anggota kita memukul wartawan itu tidak ada, justru anggota kita yang dipukul dari belakang," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads