Mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, yang diduga menjadi korban pencabulan oleh dosennya bertambah menjadi tiga orang. Polisi menyarankan mahasiswi yang menjadi korban membuat laporan.
"Kita proaktif, kita sarankan bikin LP (laporan polisi) atau datang biar kita bisa dalami," kata Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Hisar Siallagan, Kamis (18/11/2021).
Hisar mengatakan pihak Unsri juga bisa membentuk satgas antikekerasan seksual yang diharapkan dapat mendampingi korban untuk melapor. Dia menegaskan polisi bakal menindaklanjuti laporan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang satgas anti kekerasan seksualnya sudah terbentuk, ada pendampingan lah untuk korban melapor kalaupun kejadian itu memang ada, agar kita bisa segera menindaklanjuti," katanya.
Sebelumnya, BEM KM Universitas Sriwijaya (Unsri) mengaku menerima dua laporan baru kasus dugaan mahasiswi diduga dicabuli dosen. BEM berjanji membantu korban mendapat keadilan.
"Ada dua korban baru yang mengadu ke BEM Unsri," kata Ketua BEM KM Unsri, Dwiky Sandy, kepada wartawan, Kamis (18/11/2021).
Dwiky berharap semua mahasiswa Unsri membantu pihaknya mengawal kasus dugaan pelecehan seksual tersebut. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan demi menjaga nama baik kampus.
"Pada 6 November 2021, kami menerima laporan kembali dugaan kasus pelecehan seksual dari fakultas yang berbeda. Setelah melakukan observasi dan kajian mendalam, kami juga menilai dugaan kasus baru ini sudah sangat serius, karena korban disinyalir ada beberapa orang dan 16 November kemarin kami sudah layangkan lagi surat terkait dugaan pelecehan ini ke Rektorat," tuturnya.
BEM KM Unsri awalnya juga membantu advokasi kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga terjadi di kampus. Mahasiswi itu bercerita dia mendatangi dosen pembimbingnya untuk berkonsultasi mengenai skripsinya. Peristiwa itu disebut terjadi pada Sabtu (25/9).
"Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (25/9). Pada saat itu, saya mendatangi dosen berinisial A tersebut. Di mana di saat bersamaan, saya sudah memastikan jika dosen tersebut ada di kampus dari adik tingkat saya," tulis mahasiswi itu dalam postingan tersebut.
Mahasiswi tersebut mengaku menemui dosen tanpa janji dan bertemu di ruang kerja dosen tersebut. Si mahasiswi menyebut dosen A sedang sendirian di kantor tersebut. Dia mengaku sempat terlibat obrolan mengenai skripsi.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unsri, Iwan Stia Budi, mengatakan pihaknya telah mendapat informasi tersebut. Dia mengaku pihaknya masih menelusuri kebenaran dugaan pelecehan seksual tersebut.
"Berita ini masih sangat abstrak. Jadi Unsri perlu menelusuri lebih lanjut kebenaran info ini," jelas Iwan.
(haf/haf)