Penangkapan Parawijayanto Buka Jalan Densus 88 Bongkar Kelompok Teroris JI

Penangkapan Parawijayanto Buka Jalan Densus 88 Bongkar Kelompok Teroris JI

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Rabu, 17 Nov 2021 16:02 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono (Adhyasta-detikcom)
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono (Adhyasta/detikcom)
Jakarta -

Densus 88 Antiteror Polri menangkap Ustaz Farid Okbah dan Ahmad Zain An Najah karena diduga terlibat dalam kelompok radikal Jamaah Islamiyah (JI). Polri mengungkap awal mula kelompok teroris JI dapat dibongkar oleh Polri.

"Sejak tertangkapnya Amir JI, yaitu Parawijayanto, pada 29 Juni 2019, ini bisa membuka daripada pintu masuk Densus 88 untuk lebih dapat memahami, mempelajari tentang kelompok teroris JI tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/11/2021).

Rusdi menyebut, dari hasil penangkapan Parawijayanto, jalan untuk membongkar jaringan teroris Ji di Tanah Air pun terbuka. Menurut Rusdi, Parawijayanto memberikan informasi kepada polisi terkait kelompok teroris ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Info yang diberikan oleh Parawijayanto dapat menggambarkan struktur organisasi JI, dapat menggambarkan pola rekrutmen dari JI, dapat menggambarkan pendanaan dari JI dan juga bagaimana strategi daripada JI itu sendiri," ucapnya.

Menurut Rusdi, sejak 2019 Densus 88 mulai mempelajari tentang bagaimana pendanaan dari kelompok JI. Dia menyebut dapat dipahami bersama bahwa untuk mempertahankan eksistensi, dalam satu organisasi sangat dibutuhkan pendanaan.

ADVERTISEMENT

"Tentunya, JI terus melakukan upaya-upaya bagaimana pendanaan didapat oleh organisasi untuk tetap mempertahankan eksistensi kelompok teroris JI ini," ujarnya.

Sumber Pendanaan Kelompok JI

Polri mengungkap sumber pendaan dari jaringan teroris JI. Menurut Rusdi, ada dua sumber yang mendanai organisasi teroris JI, yakni sumber internal dan eksternal.

"Pertama, pendanaan internal melalui infak yang diberikan setiap bulan dari seluruh anggota kelompok teroris JI ini, besaran sekitar 2,5 persen dari pendapatan anggota setiap bulannya," katanya.

"Sumber kedua, melalui eksternal, yaitu mendirikan lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman bin Auf. Ini merupakan satu lembaga yang dibuat kelompok ini untuk mendapatkan pendanaan dengan kamuflase kegiatan-kegiatan dari Baitul Maal Abdurrahman bin Auf untuk kegiatan pendidikan dan sosial. Tapi ada sebagian dari dana terkumpul untuk menggerakkan kelompok teroris JI tersebut," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Saksikan video 'Polri Bantah Kriminalisasi Ulama di Balik Penangkapan Farid Okbah Dkk':

[Gambas:Video 20detik]



Lebih jauh, Rusdi mengatakan, sejak 2019, Polri telah melakukan upaya-upaya penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang bekerja di dalam Baitul Maal Abdurrahman bin Auf, baik yang ada di Jakarta, Lampung, maupun Sumatera Utara.

"Upaya-upaya penegakan hukum terus dilakukan dan mendapatkan beberapa keterangan yang bisa dijadikan petunjuk oleh Densus 88 untuk menuntaskan kasus kelompok teror JI ini," imbuhnya.

Seperti diketahui, Farid Okbah disebut menawarkan solusi untuk mengamankan anggota kelompok radikal Jamaah Islamiyah (JI) kepada terduga teroris Arif Siswanto. Farid Okbah diketahui membentuk Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) pasca-penangkapan pimpinan JI, Parawijayanto.

"(Solusi mengamankan anggota JI) dengan membuat wadah baru. Adapun partai yang dibentuk oleh FAO (Farid Okbah) adalah Partai Dakwah Rakyat Indonesia atau PDRI," sebut Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat ditemui di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/11).

Bantahan soal keterlibatan Farid Okbah terkait terorisme disampaikan pengacaranya, Ismar Syafruddin. Ismar menyebut tuduhan Farid terlibat terorisme adalah fitnah.

"Kalau menurut kami, itu semua fitnah saja itu. Kami yakin Ustaz Farid bukan seorang teroris," ujar pengacara Ustaz Farid Okbah, Ismar Syafruddin, saat dihubungi, Rabu (17/11).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads