Jakarta -
Ahmad Zain An Najah ditangkap Densus 88 dengan dugaan tindak pidana terorisme. Polri menyebut Zain An Najah berperan sebagai Dewan Syuro kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Zain An Najah juga diduga merupakan Ketua Dewan Syariah Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA).
"Yang bersangkutan keterlibatannya adalah sebagai Dewan Syuro JI. Kemudian selain itu, yang bersangkutan Ketua Dewan Syariah Lembaga Amal Zakat BM ABA," ujar Ramadhan saat ditemui di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa (16/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peran Farid Okbah
Ramadhan menyebut Farid Okbah (FAO) diduga terlibat sebagai tim sepuh atau Dewan Syuro JI. Farid diduga menduduki jabatan di yayasan amal milik JI, LAZ BM ABA.
"Kemudian, FAO keterlibatan sepuh atau Dewan Syuro JI. Kemudian anggota Dewan Syariah BM ABA, kemudian tahun 2018, dia ikut memberikan uang tunai Rp 10 juta untuk Perisai Nusantara Esa," katanya.
"Kemudian, dia (FAO) ikut memberikan solusi kepada saudara Arif Siswanto yang telah ditangkap terkait dengan pengamanan anggota JI pasca penangkapan saudara Parawijayanto dengan membuat wadah baru. Adapun partai yang dibentuk oleh FAO adalah Partai Dakwah Rakyat Indonesia atau PDRI," sambung Ramadhan.
Sementara itu, AA, kata Ramadhan, diduga terlibat sebagai anggota Pengawas Perisai Nusantara Esa pada 2017.
"Inisial AA keterlibatannya sebagai anggota Pengawas Perisai Nusantara Esa tahun 2017. Kemudian pengurus atas sebagai pengawas kelompok JI," ujarnya.
Tentang Yayasan ABA
Polri sebelumnya mengungkap ada lebih dari 2.000 kotak amal LAZ BM ABA yang disebar teroris JI di Lampung. Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk kegiatan JI.
"Selama ini jumlah kotak amal yang disebar di wilayah Lampung lebih dari 2.000 kotak amal," ujar Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat dihubungi, Kamis (4/11/2021).
Aswin menjelaskan, BM ABA cabang Lampung biasa mengumpulkan dana Rp 70 juta dalam sebulan. Dana itu terkumpul dari kotak amal yang disebar.
Adapun dana yang dihimpun dipergunakan oleh teroris JI untuk memberangkatkan kadernya ke negara konflik, seperti Afghanistan, Suriah, dan Irak. Di sana, mereka berlatih kemampuan militer hingga menjalin silaturahmi dengan kelompok radikal.
Lebih lanjut Aswin mengungkapkan pihaknya telah menyita sekitar 780 dari 2.000 kotak amal milik BM ABA Lampung. Selain kotak amal, Densus turut menyita sejumlah dokumen.
"Ini merupakan salah satu kantor BM ABA Lampung, ditemukan sebanyak 780 buah kotak amal yang sengaja disembunyikan oleh JI setelah tertangkapnya salah satu Ketua BM ABA Fatria Sanjaya tahun lalu di Jakarta," paparnya.
Modus Kumpulkan Dana
Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan JI menjalankan fungsi pengumpulan dana melalui bidang JI yang bernama Thazis. JI memiliki sejumlah metode untuk mengumpulkan dana.
"Program wakaf produktif, yaitu menerima wakaf atau hibah dari perorangan yang biasanya merupakan anggota JI, seperti wakaf produktif kebun kurma seluas kurang-lebih 4 hektare di Lampung yang dikelola S. Hasil panen dimasukkan dalam hasil pendapatan ABA (Abdurrahman Bin Auf) pusat," ujar Aswin kepada wartawan, Senin (8/11).
Aswin mengatakan anggota JI juga menggalang dana dengan menyebarkan kotak-kotak amal di tempat ramai lainnya. Total kotak amal yayasan Abdurrahman Bin Auf di seluruh Indonesia mencapai sekitar 13 ribu kotak amal.
JI juga diduga menyebarkan kaleng-kaleng sumbangan dengan nama program Gerakan Sehari Seribu (GSS). Ada sekitar 19 ribu kaleng yang disebar oleh seluruh kantor cabang Yayasan Abdurrahman Bin Auf.
Aswin mengatakan para tersangka teroris JI kerap mengirim proposal kepada tokoh masyarakat yang dinilai memiliki harta berlebih. Densus mengklaim telah mendeteksi metode pengumpulan dana seperti itu di Jakarta.
"Mengirimkan proposal program kepada tokoh-tokoh masyarakat yang mempunyai kelebihan harta seperti yang sudah dilakukan wilayah cabang Jakarta," tuturnya.
Aswin mengatakan JI juga bergerak mengumpulkan dana melalui dunia maya. Modusnya, mereka mencantumkan nomor rekening di website yayasan amal LAZ BM ABA (Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf) untuk memberi bantuan ke Palestina.
"Metode online adalah donasi dengan menggunakan platform media internet dengan mencantumkan nomor rekening di website yayasan ABA pusat dan Blogspot yayasan kantor cabang dengan mencantumkan rekening yayasan cabang, yayasan yang memiliki Blogspot: Jakarta, Lampung, dan Malang," kata Aswin.
"Dalam website, Blogspot, dan media sosial, yayasan ABA mempromosikan/menampilkan program-program yayasan ABA, seperti bantuan masyarakat Palestina dan donasi bencana alam sehingga masyarakat umum tergerak. Adapun target penyumbang berasal masyarakat umum," imbuhnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini