Hari Filsafat Sedunia tahun ini jatuh pada tanggal 18 November. Menjelang peringatannya, sejarahnya pun mulai dicari tahu untuk mengetahui seluk-beluknya.
Dalam peradaban dunia, kini ilmu filsafat berkembang pesat dan mengalami kemajuan. Ilmu ini mempelajari realitas dan keberadaan terhadap apa-apa yang harus diketahui. Filsafat pun mencintai kebijaksanaan dan mencari perilaku benar juga salah.
Untuk mengetahui sejarah hingga serba-serbi Hari Filsafat Sedunia, detikcom sudah merangkumnya dari situs United Nations. Mari simak ulasan di bawah ini.
Hari Filsafat Sedunia Diperkenalkan Oleh UNESCO
Hari Filsafat Sedunia awalnya dipelopori oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau (UNESCO). Mengutip situs resmi United Nations, tujuan dibentuknya Hari Filsafat yakni:
- Memperbaharui komitmen filosofi nasional, subregional, regional dan internasional
- Mendorong analisis filosofis, penelitian dan studi tentang isu-isu kontemporer utama
- Lebih efektif merespon tantangan yang dihadapi manusia
- Meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya filsafat dan penggunaannya dalam pengaruh globalisasi
- Menilai keadaan pengajaran filsafat di seluruh dunia. Hal ini ditekankan khusus dengan akses yang tidak setara
- Menggarisbawahi pentingnya universalisasi pengajaran filsafat bagi generasi mendatang
Hari Filsafat Sedunia: Mempromosikan Budaya Debat
Di tahun 2005, UNESCO sepakat merayakan Hari Filsafat Sedunia setiap Kamis ketiga pada bulan November. Dengan demikian, tahun ini Hari Filsafat Sedunia jatuh pada tanggal 18 November 2021.
Dalam penetapannya, UNESCO berupaya untuk mempromosikan budaya debat filosofis internasional yang menghormati martabat juga keragaman manusia.
Dengan demikian, Hari Filsafat Sedunia juga mendorong pertukaran akademik, serta menyoroti kontribusi pengetahuan filosofis dalam menangani isu-isu global.
Baca selengkapnya informasi soal Hari Filsafat Sedunia di halaman kedua.
(izt/imk)