Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November. Hari Anak Sedunia ini merupakan hari aksi tahunan UNICEF dari dan untuk anak-anak.
Peringatan ini bertujuan untuk menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Hari Anak Sedunia juga jadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anak.
Lalu, bagaimana sejarah dan peringatan dari Hari Anak Sedunia tahun ini? Simak informasinya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari Anak Sedunia: Ini Sejarahnya
Pada tahun 1953, UNICEF menjadi bagian permanen dari PBB. Hingga saat ini, UNICEF bekerja di lebih dari 190 negara dan wilayah, memfokuskan upaya khusus untuk menjangkau anak-anak yang paling rentan dan terpinggirkan, untuk kepentingan semua anak, di seluruh dunia.
Berikut adalah sejarah mengenai 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia seperti dilansir dari situs PBB.
- 1954: Awalnya dicetuskan sebagai Hari Anak Universal
- 1959: Majelis Umum PBB mengesahkan Deklarasi Hak Anak
- 1989: Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak
- 1990: Hari Anak Sedunia menjadi peringatan bagi Majelis Umum PBB saat mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang hak-hak anak
Sejak saat itu tanggal 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia.
Hari Anak Sedunia: Semua Berperan Penting
Semua orang memiliki peran penting dalam lingkungan anak. Ibu dan ayah, guru, perawat dan dokter, pemimpin pemerintah dan aktivis masyarakat sipil, tokoh agama dan masyarakat, pengusaha dan profesional media, serta kaum muda dan anak-anak itu sendiri, juga memiliki peran penting dalam menjadikan Hari Anak Sedunia relevan bagi mereka.
Hari Anak Sedunia ini menginspirasi, mengadvokasi, mempromosikan dan merayakan hak-hak anak serta menerjemahkannya ke dalam dialog dan tindakan yang akan membangun dunia yang lebih baik bagi anak-anak. Diharapkannya pada 20 November, anak-anak akan merasakan kembali dunia yang lebih baik.
Kini sudah diketahui sejarah Hari Anak Sedunia. Bagaimana dengan perayaannya tahun ini? simak ulasan di halaman selanjutnya.
Hari Anak Sedunia: Perayaan Tahun Ini
Tahun ini, pandemi COVID-19 telah mengakibatkan krisis bagi hak-hak anak. Banyak sekali anak yang terkena dampak langsung dari pandemi ini dan jika tidak ditangani, dapat berlangsung seumur hidup.
Pandemi COVID-19 telah menunjukkan bagaimana ketidaksetaraan mempengaruhi hak setiap anak. Dari perubahan iklim, pendidikan, kesehatan mental, hingga masalah tentang rasisme dan diskriminasi dalam anak.
Anak-anak dan remaja menyuarakan isu-isu yang penting bagi generasi mereka dan menyerukan orang dewasa untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Di Hari Anak Sedunia ini, penting untuk dunia mendengarkan ide dan tuntutan dari setiap anak di dunia.
Dalam perayaan Hari Anak Sedunia tahun ini, PBB mengajak anak usia 13-24 tahun untuk ikut serta dalam perayaan Hari Anak Sedunia. PBB meminta anak-anak untuk menggambar interpretasi mereka tentang dunia yang ingin mereka bangun setelah COVID-19. Anak-anak yang ingin berpartisipasi dalam acara ini bisa mengirimkan gambarnya ke situs Voices of Youth.