Video yang memperlihatkan warga menggotong keranda jenazah sambil menyeberangi sungai berarus deras viral di media sosial (medsos). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie mengaku sudah berupaya membangun jembatan tapi terkendala pandemi COVID-19.
"Jembatan tersebut sudah pernah diusulkan, namun mengingat kemampuan fiskal Kabupaten Pidie yang terbatas karena suasana pandemi dua tahun terakhir, maka pembangunan jembatan tersebut belum masuk dalam APBK Kabupaten Pidie," kata Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (15/11/2021).
Fadhlullah mengatakan tempat pemakaman Desa Pulo Masjid II, Kecamatan Tangse, terletak di Cot Panah. Di sekitar lokasi, terdapat kandang kerbau dan sapi serta perkebunan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalur akses ke wilayah tersebut yang sudah ada dan paling dekat adalah dengan cara menyeberangi sungai tersebut, sementara jalur yang lain belum ada," jelas Fadhlullah.
Menurutnya, masyarakat di sana telah lama menginginkan dibangun jembatan untuk memudahkan akses. Pembangunan jembatan pernah diusulkan tapi belum terealisasi.
Dia menyebutkan Pemerintah Kabupaten Pidie pernah mengirimkan tim untuk mengkaji serta mengukur area pembangunan jembatan di lokasi tersebut. Saat ini, jembatan terdekat dengan desa itu berjarak sekitar 1 km dari jembatan jalan nasional Beureunun-Geumpang dan 1,5 km dari jembatan gantung Pulo Mesjid I-Lhok Pu.
"Menurut kami sangat layak jika di lokasi tersebut dibangun sebuah jembatan gantung untuk memudahkan mobilitas warga ke TPU dan areal perkebunan serta peternakan warga," jelas Fadhlullah.
"Ditambah lagi bahwa Gampong Pulo Mesjid II merupakan salah satu desa yang padat penduduk di Tangse, maka sangat dimungkinkan jika Cot Panah akan berkembang menjadi lokasi perluasan pemukiman warga jika jembatan untuk akses dibangun oleh pemerintah," lanjutnya.
Pemerintah Kabupaten Pidie bakal meminta bantuan Kementerian PUPR dan Pemerintah Aceh untuk membangun jembatan di sana. Fadhlullah menyebut masyarakat di sana sudah berusaha maksimal memperjuangkan adanya jembatan.
"Kami meminta agar warga tetap bersabar, pemerintah kabupaten dan DPRK Pidie punya perhatian khusus terhadap aspirasi masyarakat gampong Pulo Mesjid II," jelasnya.
Warga Gotong Jenazah di Sungai
Video memperlihatkan warga menggotong keranda jenazah sambil menyeberangi sungai berarus deras viral. Dilihat detikcom, Senin (15/11/2021), dalam video itu, tampak warga menggotong keranda jenazah untuk melewati sungai. Mereka berjalan perlahan menerjang arus sungai.
Beberapa warga tampak menunggu di seberang sungai. Video itu direkam di Desa Pulo Mesjid II di Kecamatan Tangse, Pidie, Aceh.
"Video itu direkam waktu pemakaman seorang remaja pada hari Jumat kemarin. Dia meninggal Kamis sore," kata Imam Mukim Pulo Mesjid, Teungku Hasyimi, saat dimintai konfirmasi.
Hasyimi mengatakan warga harus menerjang arus sungai selebar 25 meter untuk sampai ke lokasi pemakaman umum. Satu-satunya akses ke sana disebut hanya dengan melewati aliran sungai.
"Kalau musim hujan airnya bisa mencapai 2 meter, tapi kemarin itu di bawah 1 meter," jelas Hasyimi.
Menurutnya, warga di sana sudah puluhan tahun menggotong jenazah melewati sungai untuk dibawa ke tempat pemakaman. Dia menyebut pemakaman di sana sudah ada sejak tahun 1960-an.
"Ratusan jenazah sudah dimakamkan di sana, ke depan juga akan dimakamkan di sana karena nggak ada tempat lain," ujarnya.
"Memang itu bukan sebuah hal yang baru, jadi sudah lama berjalan seperti itu. Sampai sekarang belum ada korban hanyut saat membawa jenazah," lanjutnya.