Tawaran Golkar terhadap Ganjar Pranowo berujung saling sindir antara Waketum Golkar Nurdin Halid dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ketua Ganjarist Mazdjo Pray mengungkap apa yang disampaikan Hasto merupakan bentuk tanggung jawab terhadap kader-kadernya.
"Komentar Mas Hasto Kristiyanto, adalah wujud tanggung jawab seorang Sekjen partai besar. Yang memiliki kader-kader mumpuni dan siap untuk memimpin negeri diberbagai posisi," kata Mazdjo, kepada wartawan, Senin (15/11/2021).
Mazdjo mengatakan Hasto berupaya melindungi Ganjar agar tidak diambil partai lain. Meski begitu, Mazdjo mengatakan pihaknya tidak terlalu khawatir dengan adanya tawaran Golkar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Realita politiknya kan memang demikian. PDIP sebagai rumah politik Ganjar Pranowo, tentu punya hak untuk melindungi semua kader agar tidak lompat pagar. Atau diambil oleh partai lain. Saya tidak terlalu khawatir sebenarnya, kalau melihat betapa Ibu Megawati sangat arif bijaksana dalam keputusan-keputusan penting partai yang menyangkut kedaulatan Negara. Kami yakin bahwa keputusan terbaik untuk 2024 bisa jadi sudah ada di tangan beliau," ucapnya.
Mazdjo optimistis kalau Ganjar akan dapat tiket dari PDIP. Sebab, menurutnya, Ganjar memiliki potensi untuk menjaga kebinekaan dan persatuan bangsa.
"Ganjarist itu optimis. Sebagaimana dulu kami optimis Pak Jokowi akan didukung PDIP pada 2014," ucapnya.
"Bahwa ini bukan hanya masalah Ganjar Pranowo jadi Presiden pada 2024. Ini adalah masalah bagaimana Indonesia bebas dari radikalisme. Tetap terjaga kebhinnekaan, persaudaraan antar anak bangsa, kesamaan hak, dan soal masa depan Indonesia yang lebih baik," lanjut Mazdjo.
Mazdjo mengatakan pihaknya saat ini tidak mengusulkan Ganjar untuk maju lewat partai lain. Dia yakin pada akhirnya PDIP akan mendukung Ganjar di Pilpres 2024 nanti. Pihaknya saat ini tengah fokus untuk mendorong popularitas Ganjar.
"Yang relawan bisa lakukan saat ini adalah, mendorong popularitas Ganjar Pranowo semaksimal mungkin, dengan jalan relawan. Sekali lagi, semaksimal mungkin. Karena keterkenalan Ganjar Pranowo masih jauh dibanding figur lain," ujarnya.
"Kalau pada masanya. Hasil maksimal tidak diapresiasi oleh partai, alam pasti punya jalan keluarnya," lanjut Mazdjo.
Sebelumnya, Waketum Golkar Nurdin Halid yang menyatakan siap menampung Ganjar jika tak dapat tempat dari PDIP. Nurdin menyebut Ganjar bisa menduduki posisi cawapres Airlangga Hartarto di Pemilu 2024.
Pascareformasi, Nurdin menyebut tidak ada partai yang bisa berdiri sendiri. Karena itu, Airlangga juga memerlukan wakil supaya bisa maju di Pilpres 2024.
"Ini yang saya katakan, apabila, apabila Ganjar tidak mendapat tempat di rumahnya, maka ada Golkar sebagai rumah baru untuk menjadi pendamping Pak Airlangga Hartarto, karena Golkar secara resmi telah menetapkan, secara final. Jadi Pak Airlangga itu sudah final ditetapkan sebagai calon," kata saat berbincang dengan detikcom, Minggu (14/11).
(eva/gbr)