Tangki Kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Barat (Jabar) terbakar. Anggota Komisi VI Fraksi Partai Demokrat (PD), Herman Khaeron meminta agar Pertamina melakukan audit sarana dan prasarana di kilang secara berkala.
"Ke depan saya meminta Pertamina holding untuk mengaudit secara berkala terhadap kelayakan sarana dan prasarana kilang, dan meningkatkan kemampuan HSSE (Health, Safety, Security, dan Environment) agar dapat mendeteksi resiko sekecil apapun," kata Herman kepada wartawan, Minggu (14/11/2021).
Herman pun menyoroti kebakaran tangki kilang Pertamina dalam waktu yang berdekatan. Yaitu kebakaran tangki di kilang Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian kebakaran tangki pengolahan BBM terjadi dalam waktu yang berdekatan, bahkan kejadian kebakaran dua tangki pengolahan BBM Balongan saja sampai saat ini belum ada hasil investigasi resminya," sebut dia.
"Pada setiap terjadi kebakaran di industri perminyakan, tentu hal yang perlu dilakukan adalah melokalisir kebakaran, memutus potensi merembet ke tangki lainnya, dan mengevakuasi warga terdampak," tuturnya.
Lebih lanjut, Herman meminta Pertamina melakukan evaluasi secara menyeluruh. Sebab, kebakaran tangki Pertamina ini, kata Herman, sudah berulang kali terjadi.
"Pertamina harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan teknologi yang adaptif dengan situasi dan kondisi alam Indonesia, karena sudah 3 kali kebakaran di tahun ini sepertinya petir menjadi penyebabnya. Dan kami akan dalami lebih lanjut di Komisi VI DPR RI, melanjutkan pembahasan kebakaran Balongan yang sampai saat ini belum tuntas," sebutnya.
Seperti diketahui, kebakaran tangki Pertamina Cilacap terjadi Sabtu (13/11) sekitar pukul 19.20 WIB. Kebakaran itu terjadi di salah satu tangki berisi produk Pertalite. Saat ini Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran.