Seperti Saefi, yang mengungsikan keluarganya ke rumah saudara di Kelurahan Gumilir. Keluarga Saefi diungsikan karena panik saat api yang membakar kilang membumbung tinggi.
"Masalahnya karena ketakutan saja, karena melihat api sebesar itu, terus kita dekat dengan kilang. Apalagi api tingginya minta ampun. Maka akhirnya kita ngungsi ke rumah saudara di Gumilir. Kurang-lebih sekitar 3 kilometer (dari rumah Saefi)," cerita Saefi saat ditemui di rumahnya di Lomanis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditemui, Saefi hendak mencuci mobilnya yang terdampak asap dari kebakaran tangki Pertamina. Mobilnya tersebut terkena abu kebakaran kilang, sehingga banyak bercak-bercak hitam.
"Justru karena di tempat jauh dan asap membumbung tinggi dan arahnya ke timur. Kebetulan kami juga arahnya ke timur, sehingga mobil ini terkena dampaknya, ini sudah kembali ke rumah dan mau di cuci mobil," ucapnya.
Pantauan detikcom dari sekitar tangki yang terbakar, upaya pemadaman masih terus dilakukan. Terpantau, asap dari tangki yang terbakar sudah tidak keluar sejak pukul 07.55 WIB karena ditutup foam. Proses pendinginan tangki terus dilakukan agar api tidak lagi keluar saat proses tersebut.
(arb/zak)