Kebakaran sekitar pukul 19.20 WIB pada Sabtu (13/11) terjadi di satu tangki berisi produk Pertalite. Saat ini Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran.
Kilang Cilacap merupakan satu dari 6 Kilang Pertamina, dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.
Sebanyak 80 warga mengungsi ke masjid dan aula kelurahan. Warga yang mengungsi merupakan yang tinggal di Kelurahan Lomanis.
Warga menceritakan kondisi saat awal kejadian, di antaranya suara ledakan besar saat kejadian. Seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi, Gandis Rostiana (28) menceritakan awalnya daerah itu diguyur hujan deras dan kilatan petir. Hingga akhirnya dia mendengar suara ledakan keras yang sempat dia kira petir.
"Lagi santai tiba-tiba ada suara petir duarr keras, saya pikir petir biasa. Tetangga saya ketok-ketok, 'tangki, tangki', saya keluar rumah sudah kebakaran," kata Gandis Rostiani (28) saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/11).
Gandis menyebut kobaran api dari tangki Pertamina itu terlihat dari rumahnya kawasan Kelurahan Lomanis, Cilacap Tengah. Dia menyebut peristiwa kebakaran itu terjadi pukul 19.30 WIB.
"Kelihatan api membaranya dari depan rumah. Peristiwa sekitar jam 19.30 WIB, 30-40 menit yang lalu. Sirine sampai sekarang masih bunyi," terangnya malam tadi.
Kebakaran tangki di kawasan kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah malam tadi. Asap hitam menjulang tinggi pagi ini dan berdampak pada air hujan yang menghitam.
Selain itu, akses menuju kawasan Pertamina, khususnya Jalan MT Haryono yang berada di dekat tangki yang terbakar ditutup oleh polisi dan petugas keamanan Pertamina. Titik penutupan jalan itu berada di jarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kebakaran.
Kesaksian Warga Dengar Suara Ledakan Besar
Kebakaran tangki di area kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah terjadi sejak kemarin malam. Warga menceritakan kondisi saat awal kejadian, di antaranya suara ledakan besar saat kejadian.
Seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi, Gandis Rostiana (28) menceritakan awalnya daerah itu diguyur hujan deras dan kilatan petir. Hingga akhirnya dia mendengar suara ledakan keras yang sempat dia kira petir.
"Lagi santai tiba-tiba ada suara petir duarr keras, saya pikir petir biasa. Tetangga saya ketok-ketok, 'tangki, tangki', saya keluar rumah sudah kebakaran," kata Gandis Rostiani (28) saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/11).
Gandis menyebut kobaran api dari tangki Pertamina itu terlihat dari rumahnya kawasan Kelurahan Lomanis, Cilacap Tengah. Dia menyebut peristiwa kebakaran itu terjadi pukul 19.30 WIB.
"Kelihatan api membaranya dari depan rumah. Peristiwa sekitar jam 19.30 WIB, 30-40 menit yang lalu. Sirine sampai sekarang masih bunyi," terangnya malam tadi.
Dia menuturkan saat itu belum langsung ada imbauan dari petugas terkait kebakaran ini. Namun sebagian tetangganya sudah ada yang langsung mengungsi.
"Ini sebagian tetangga begitu ledakan langsung ngungsi karena asumsinya akan merambat," tutur Gandis.
Warga lainnya yang bernama Hendro mengungkap suara petir sempat terdengar sebelum tangki Pertamina kebakaran.
"Saya buka pintu gerbang, petir leb, sana (tangki Pertamina) leb gitu loh, nyala, saya lihat ke sana itu nyala, balik lagi saya, udah kebakaran gitu aja" ujar Hendro, tadi malam.
Pertamina langsung berupaya memadamkan api dan berupaya melakukan pendinginan tangki di sekitarnya.
Detik-detik kebakaran Tangki Kilang Pertamina Cilacap
PT Pertamina (Persero) menyatakan tangki yang terbakar di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah, telah berhasil dilokalisasi melalui penanganan intensif dan defensif. General Manager Kilang Cilacap Eko Sunarno memerinci kronologi kebakaran tangki Kilang Pertamina Cilacap.
Seperti dilansir Antara, Minggu (14/11/2021), insiden kebakaran terjadi pukul 19.10 WIB menimpa tangki 36 T-102. "Tangki ini berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter," kata Eko dalam keterangannya.
Ketika terjadi kebakaran, Pertamina langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.
Dalam upaya memadamkan api, perseroan menggunakan foam monitor dengan kapasitas penuh, water sprinkel, dan truk pemadam agar api tak menyebar ke tangki-tangki lain.
Sedangkan upaya pemadaman secara offensive dilakukan dengan mengerahkan sekitar 50 personel dari Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dan 30 personel pemadam dari internal Pertamina. Pertamina juga melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk pengamanan kondisi di lokasi sekitar area kejadian.
Berdasarkan penuturan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, insiden kebakaran itu terjadi saat hujan lebat disertai petir. Selang beberapa menit kemudian, aliran listrik padam yang membuat kondisi menjadi gelap gulita.
Rekaman video dan foto kobaran api yang melahap tangki berisi komponen produk Pertalite itu menyebar luas di berbagai media sosial.
Dalam setahun ini, kawasan Kilang Cilacap telah dua kali mengalami kebakaran. Sebelumnya, insiden kebakaran di kawasan kilang tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB pada Jumat, 11 Juni 2021.
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada tangki T39 yang berisi benzena untuk produk dasar petrokimia.
Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan sepertiga produk benzena atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tangki 3.000 barel.
Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina dan kapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.
Kilang Cilacap juga bernilai strategis karena memasok 44 persen kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75 persen kebutuhan bahan bakar di pulau Jawa.
Selain itu, kilang ini merupakan satu-satunya kilang di Tanah Air yang memproduksi aspal dan base oil.
Warga yang Dievakuasi Telah Dipulangkan
Puluhan warga mengungsi akibat kebakaran yang melanda tangki Pertamina Cilacap Jawa Tengah malam tadi. Para pengungsi itu kini dilaporkan sudah pulang.
"Alhamdulillah, pengungsian tidak berlangsung lama. Dari kejadian pukul 19.10 WIB, sekitar pukul 23.12 WIB, warga sudah kembali ke rumah masing-masing," ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Refinery Unit (RU) IV Cilacap-PT KPI, Cecep Supriyatna, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (14/11/2021).
Cecep mengungkap dari data yang ada, jumlah warga yang sempat sebanyak 80 orang dengan rincian 50 orang di aula Kelurahan Lomanis dan 30 lainnya di Masjid Baitul Munir.
"Kami kerahkan seluruh kebutuhan untuk warga yang terpaksa mengungsi akibat insiden ini. Mohon doanya, peristiwa ini bisa segera diatasi," ujarnya.
"Kami menyadari, ini adalah musibah yang tidak diinginkan siapapun. Yang penting tidak ada korban jiwa dan kita semua berharap insiden ini bisa cepat teratasi," kata Cecep.
Ahok Minta Kebakaran Diusut Tuntas
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok meminta agar kebakaran tangki di kilang di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), diusut tuntas.
Diketahui ini bukan pertama kalinya kebakaran besar terjadi di lokasi ini.
"Hati-hati, dan pastikan penyebabnya, karena sudah sering terulang yang sama," kata Ahok kepada detikcom, Sabtu (13/11/2021).
Dalam keterangan yang diterima Ahok, objek yang terbakar adalah tangki 36T102 berisi Pertalite dengan level tangki 15,9 meter versus maximal level 20 meter atau sekitar volume 31 ribu kiloliter versus maximal 39 ribu kiloliter. Kebakaran tangki 36T102 itu terjadi pada pukul 19.15 WIB.
"Penyebab kebakaran sementara belum dapat dipastikan penyebabnya. Pada saat kejadian hujan lebat diikuti dengan petir yang keras," demikian keterangan yang diterima Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jajarannya.
Saat ini di lokasi tersebut tengah dilakukan penyekatan api di seputar tangki 36T102 dan defensive fire fighting dengan fire truck dan hidran.
"Penyiapan offensive fire fighting, pendinginan terhadap tangki sekitarnya dengan menyalakan water sprinkler," katanya.