Warga Ulas Kebakaran Tangki Kilang Pertamina Cilacap: Di Bravo Juga Saat Petir

Warga Ulas Kebakaran Tangki Kilang Pertamina Cilacap: Di Bravo Juga Saat Petir

Arbi Anugrah - detikNews
Minggu, 14 Nov 2021 10:38 WIB
Tangki di area kilang Pertamina di Cilacap terbakar pada Sabtu (13/11/2021) malam.
Tangki kilang Pertamina Cilacap terbakar kemarin malam. (Arbi Anugrah/detikcom)
Cilacap -

Tangki 36 T-102 di kilang Pertamina Cilacap terbakar kemarin malam saat hujan disertai petir. Salah seorang warga yang tinggal di sekitar kilang bercerita peristiwa kebakaran tangki sebelumnya juga terjadi saat hujan disertai petir.

"Kalau kejadian tahunnya tidak ingat, tapi sering. Dulu yang di Bravo meledak juga, gara-gara petir juga. Jam-jamnya juga sama, waktu hujan juga dan ada petir," kata warga sekitar, Triono, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (14/11/2021).

Triono mengaku tidak khawatir saat tangki 36T102 terbakar. Menurutnya, warga yang panik adalah mereka yang rumahnya dekat dengan tangki yang terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau khawatir kayaknya sudah tidak, jadi sudah seperti biasa, kegiatan normal aja. Mungkin yang dekat, yang dari RW 3 itu ngungsi, kalau sini tidak. Saya sendiri tidak ngungsi. Jadi sudah biasa karena sering, sama kejadian awal tahun dan sekarang baru berapa bulan sudah meledak lagi," ujarnya.

Sejumlah warga Kelurahan Lomanis yang rumahnya dekat dengan tangki yang terbakar memang sempat mengungsi. Namun kini sudah kembali ke rumah masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Sudah (pengungsi sudah kembali), hanya sebagian saja yang tinggal di rumah saudaranya, tapi di luar Lomanis. Mereka mulai mengungsi sejak pukul 20.00 WIB, sejak api besar dan suasana sekitar panas, mereka panik," ungkap salah seorang staf Kelurahan Lomanis, Basiran, kepada wartawan, Minggu (14/11).

"Ketika sudah aman mereka kembali ke rumahnya masing masing. Di sini jaraknya 300 meter (dari kilang), yang paling dekat sekitar 100 meter," imbuhnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Seperti Saefi, yang mengungsikan keluarganya ke rumah saudara di Kelurahan Gumilir. Keluarga Saefi diungsikan karena panik saat api yang membakar kilang membumbung tinggi.

"Masalahnya karena ketakutan saja, karena melihat api sebesar itu, terus kita dekat dengan kilang. Apalagi api tingginya minta ampun. Maka akhirnya kita ngungsi ke rumah saudara di Gumilir. Kurang-lebih sekitar 3 kilometer (dari rumah Saefi)," cerita Saefi saat ditemui di rumahnya di Lomanis.

Saat ditemui, Saefi hendak mencuci mobilnya yang terdampak asap dari kebakaran tangki Pertamina. Mobilnya tersebut terkena abu kebakaran kilang, sehingga banyak bercak-bercak hitam.

"Justru karena di tempat jauh dan asap membumbung tinggi dan arahnya ke timur. Kebetulan kami juga arahnya ke timur, sehingga mobil ini terkena dampaknya, ini sudah kembali ke rumah dan mau di cuci mobil," ucapnya.

Pantauan detikcom dari sekitar tangki yang terbakar, upaya pemadaman masih terus dilakukan. Terpantau, asap dari tangki yang terbakar sudah tidak keluar sejak pukul 07.55 WIB karena ditutup foam. Proses pendinginan tangki terus dilakukan agar api tidak lagi keluar saat proses tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads