Fakta Baru Teror ke Ortu Veronica Koman Pelaku Pakai Pelat Palsu

Fakta Baru Teror ke Ortu Veronica Koman Pelaku Pakai Pelat Palsu

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 14 Nov 2021 05:52 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto ilustrasidetikfoto
Ilustrasi (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta -

Penyelidikan polisi terkait teror ledakan di rumah orang tua Veronica Koman di Tanjung Duren, Jakarta Barat, masih berlanjut. Hasil Labfor memastikan ledakan di rumah orang tua Veronica Koman ini adalah petasan.

Sepekan pasca kejadian, belum ada titik terang jejak pelaku. Satu-satunya petunjuk adalah rekaman CCTV.

Pelat Nomor Motor Pelaku Palsu

Rekaman CCTV menangkap dua orang pelaku berboncengan motor dan berhelm. Namun, pelaku tidak bisa terlacak, sebab pelat nomor motor pelaku ternyata palsu.
"Dua orang pelakunya menggunakan motor, cuma kan nopolnya palsu, kemudian pakai helm," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono di Jakarta, Sabtu (13/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko mengatakan saat ini pihaknya masih melacak kedua pelaku tersebut.Identitas pelaku masih dalam penyelidikan polisi.

"Pelaku kita belum berani buru-buru menyimpulkan, kita masih selidiki," imbuhnya

ADVERTISEMENT

Grab Bantah Mitra Ojol Terlibat

Foto tangkapan layar CCTV di rumah orang tua Veronica Koman memperlihatkan dua orang berboncengan motor yang dicurigai sebagai pelaku. Salah satunya mengenakan jaket ojek online.

Juru bicara Grab Indonesia Dewi Nuraini membantah jika salah satu terduga pelaku yang mengenakan jaket ojek online merupakan mitra mereka.

"Grab Indonesia juga sudah melakukan penelusuran nomor polisi kendaraan beroda dua yang sempat tertangkap di CCTV dan nomor tersebut tidak terdaftar dalam data base mitra pengemudi kami," kata Dewi saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/11).

Grab Indonesia telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Grab Indonesia mendukung penuh upaya kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut.

"Terkait kabar bahwa pelaku terlihat mengenakan atribut jaket ojek online, kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberikan dukungan penuh dalam proses investigasi lebih lanjut," ungkap Dewi.

"Kami terus memonitor perkembangan dan siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta pihak terkait lainnya," sambungnya.

Simak video 'Ledakan di Rumah Ortu Veronica Koman Masih Diselidiki Polisi':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.....

Ledakan Berasal dari Petasan

Mabes Polri mengungkap hasil laboratorium forensik terkait ledakan yang terjadi di rumah ortu Veronica Koman. Hasil Labfor menyatakan ledakan tersebut adalah sebuah petasan.

"Hanya petasan yang diledakkan. Hasil penyelidikan dan alat bukti," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).

Dirinya menyebut dua pelaku secara jelas terekam kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi. Kendati begitu, pihak kepolisian tetap akan melakukan pendalaman lebih lanjut.

"Itu kan hasil dari rekaman CCTV. Itu baru suatu bagian, ini sedang didalami semuanya. Kasus tersebut masih berjalan. Polri tidak berandai-andai terhadap motif daripada suatu tindakan," ucap Rusdi.

Tak Terkait Terorisme


Sementara itu, Rusdi juga memastikan bahwa teror petasan di rumah ortu Veronica Koman tidak terkait dengan terorisme.

"Dari apa yang didapat, tidak menjurus ke sana (ulah kelompok terorisme)," ucap Rusdi.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.....

Komnas HAM Sebut Ortu Veronica Koman Trauma

Komnas HAM menyambangi kediaman orang tua Veronica Koman, yang beberapa saat lalu mendapatkan teror petasan, di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Kunjungan tersebut dalam rangka memantau secara langsung kondisi korban serta upaya mengumpulkan informasi dan fakta di lokasi.

"Langkah ini merupakan bentuk empati Komnas HAM RI terhadap keluarga Veronica Koman serta upaya mengumpulkan informasi awal dan fakta peristiwa," kata komisioner Komnas HAM Amiruddin melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (10/11).

Serangan teror yang diterima orang tua Veronica Koman, kata Amiruddin, telah menimbulkan trauma bagi mereka. Kedua korban kini dalam keadaan resah dan takut.

"Komnas HAM memandang bahwa serangan dan teror tersebut mengakibatkan trauma tersendiri bagi orang tua Veronica Koman. Pasalnya, keduanya merasa resah dan ketakutan pascateror tersebut terjadi," ujarnya.

Komnas HAM, lanjut Amiruddin, meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, mengusut tuntas peristiwa teror itu. Amiruddin menyampaikan pihaknya juga akan terus memantau perkembangan kasus tersebut dan memastikan tindakan serupa tak terulang kembali.

"Atas kejadian tersebut, Komnas HAM RI meminta Kapolda Metro Jaya memastikan peristiwa tersebut diusut secara tuntas dan transparan. Lebih lanjut, Komnas HAM RI akan terus memantau perkembangan kasus tersebut. Tindakan-tindakan teror adalah kejahatan. Oleh karena itu, tindakan tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(mei/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads