Wasekjen Demokrat Irwan mengapresiasi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji, yang mengusir 20 pihak perusahaan sawit dari kantornya karena tidak memberikan sikap soal banjir di Kalbar. Irwan menyebut pengusaha sawit berkontribusi besar terhadap banjir di Kalbar.
"Aksi tegas Gubernur Kalbar itu harus kita apresiasi. Saya pikir semangat kepahlawanan di Hari Pahlawan Nasional ini telah ditunjukkan oleh beliau," ujar Irwan kepada detikcom, Rabu (10/11/2021).
"Pengusaha sawit itu berkontribusi besar terhadap deforestasi dan bencana banjir di Kalbar," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut anggota Komisi V DPR itu, sudah seharusnya pengusaha sawit membantu rakyat Kalbar yang tengah terdampak banjir. Irwan menyebut kehadiran pengusaha sawit di Kalbar tidak hanya mengambil keuntungan dari sumber daya alam Kalbar saja, tapi juga mesti berkontribusi positif terhadap lingkungan.
"Jangan bisanya merusak hutan," tegas Irwan.
Irwan mengatakan banjir di Kalbar rata-rata terjadi di daerah hulu aliran Sungai Kapuas. Banjir di wilayah Kapuas Hulu, Sintang, dan Sekadau terjadi karena tutupan lahan hutannya berkurang karena izin usaha perkebunan, pertambangan, dan usaha pemanfaatan hasil hutan alam.
"Pelepasan kawasan hutan oleh KemenLHK di hulu Sungai Kapuas salah satu penyebabnya. Bahkan hutan lindung mereka lepas jadi area penggunaan lain. Harusnya ada moratorium pelepasan kawasan hutan di sana," tegasnya.
Solusi jangka pendeknya, terang Irwan, harus segera ditangani. Irwan mengatakan korban banjir harus mendapat bantuan makanan dan materi pakaian dan tempat tinggal.
"Gubernur Kalbar harus segera revisi rencana tata ruang wilayah Provinsi Kalbar. Jangan ada lagi penerbitan izin perkebunan, tambang, juga HPH (hak pengusahaan hutan) dan HTI (hutan tanaman industri) di hulu Sungai Kapuas. Itu kunci pengendalian banjir di sepanjang DAS Kapuas," paparnya.
Lihat juga video 'Permintaan Ekspor Tinggi Jadikan Sawit Penopang Perkonomian Bangka Belitung':
Selengkapnya di halaman berikutnya
Gubernur Kalbar Usir Pengusaha Sawit
Sutarmidji mengusir 20 pihak perusahaan perkebunan sawit dari pertemuan yang digelar di kantornya. Pasalnya, pihak pengusaha sawit tersebut tidak memberi sikap saat diminta membantu penanganan banjir.
Sutarmidji marah karena pihak perusahaan sawit hanya mengirimkan perwakilan yang tidak bisa mengambil keputusan terkait sikap perusahaan. Cerita tersebut diungkap Sutarmidji lewat akun Facebook-nya, Bang Midji.
"Kemarin saya undang 20-an perusahaan perkebunan sawit untuk membantu saudara kita yang terdampak banjir, tapi mereka enak aja jawab. Perusahaan mereka tidak di lokasi banjir, harus minta persetujuan atasan dan lain-lain, kesal saya ya saya usir aja," tulis Sutarmidji seperti dilihat, Rabu (10/11/2021).
Sutarmidji menilai pihak perusahaan sawit tidak peduli terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Dia menilai perkebunan sawit punya andil terhadap terjadinya banjir di Kalbar.
"Mereka ini tidak punya hati, sangat kurang peduli dengan masyarakat. Yang menderita mungkin akibat ulah mereka. Kalau mereka tidak peduli dengan masyarakat Kalbar, ya saya juga nggak peduli mereka ada atau tidak di Kalbar," ujarnya.