Tak Peduli Banjir Bikin Pengusaha Sawit Diusir Bang Midji

Tak Peduli Banjir Bikin Pengusaha Sawit Diusir Bang Midji

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 10 Nov 2021 21:12 WIB
Gubernur Kalbar Sutarmidji
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji (Dok. APPSI)
Jakarta -

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji marah terhadap 20 pengusaha sawit di Kalbar. Bahkan para pengusaha sawit itu diusir karena tak mau membantu saat beberapa daerah di Kalbar dilanda banjir.

Sutarmidji marah karena pihak perusahaan sawit hanya mengirimkan perwakilan yang tidak bisa mengambil keputusan terkait sikap perusahaan. Cerita tersebut diungkap Sutarmidji lewat akun Facebook-nya, Bang Midji.

"Kemarin saya undang 20-an perusahaan perkebunan sawit untuk membantu saudara kita yang terdampak banjir, tapi mereka enak aja jawab. Perusahaan mereka tidak di lokasi banjir, harus minta persetujuan atasan dan lain-lain, kesal saya ya saya usir aja," tulis Sutarmidji seperti dilihat, Rabu (10/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutarmidji menilai pihak perusahaan sawit tidak peduli terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Dia menilai perkebunan sawit punya andil terhadap terjadinya banjir di Kalbar.

"Mereka ini tidak punya hati, sangat kurang peduli dengan masyarakat. Yang menderita mungkin akibat ulah mereka. Kalau mereka tidak peduli dengan masyarakat Kalbar, ya saya juga nggak peduli mereka ada atau tidak di Kalbar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan Pemprov Kalbar akan terus berupaya menangani banjir.

"Semoga ketidakpedulian mereka, akan membawa penyesalan yang panjang. Kita lihat aja. Insyaallah kita masih sanggup mengurus masyarakat kita," katanya.

Simak data banjir di Kalbar di halaman selanjutnya.

140 Ribu Lebih Warga Sintang Terdampak

Kabupaten Sintang, Kalbar, masih dilanda banjir. Ada 140 ribu lebih warga terdampak.

"Bencana banjir yang hingga kini masih melanda Kabupaten Sintang itu telah berdampak di 12 kecamatan. Sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir tersebut dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia," kata Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (9/11/2021).

BPBD Kabupaten Sintang mencatat ada kurang-lebih 35.117 unit rumah yang terendam banjir hingga 300 cm, 5 unit jembatan rusak berat, dan beberapa sarana-prasarana lainnya juga terdampak.

"Pemerintah Kabupaten Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari terhitung mulai 13 Oktober hingga 16 November 2021," katanya.

Dia mengatakan, pada Selasa (9/11), ketinggian air masih naik sekitar 5-7 cm akibat hujan masih terjadi di wilayah hulu. BPBD Kabupaten Sintang mencatat ada 32 titik pengungsian, akan tetapi lebih banyak warga yang memilih mengungsi ke tempat saudara masing-masing.

Sementara itu, 24 titik dapur lapangan juga telah didirikan guna menyuplai kebutuhan dasar pangan bagi para warga terdampak. Posko lapangan juga tersebar di 5 titik yang meliputi Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas, dan Kantor Camat Sintang.

1.886 Rumah di Kapuas Hulu Terendam Banjir

Banjir masih merendam 1.886 rumah penduduk di 7 kecamatan wilayah Kapuas Hulu, Kalbar. Ketinggian air rata-rata 1-3 meter dari permukaan tanah.

"Banjir di tujuh kecamatan akibat meluapnya Sungai Kapuas. Saat ini banjir masih menggenangi pemukiman penduduk yang dihuni 8.714 jiwa," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan seperti dilansir Antara.

Banjir yang terjadi sudah hampir sepekan terakhir tersebut juga merendam 42 fasilitas umum di 41 desa yang tersebar di tujuh kecamatan.

Tujuh kecamatan terdampak banjir adalah Kecamatan Silat Hilir, Semitau, Selimbau, Jongkong, Batang Lupar, Suhaid, dan Kecamatan Badau. Dampak banjir cukup parah di Silat Hilir, Suhaid, Selimbau, Jongkong, dan Batang Lupar.

Sepekan Banjir di Sekadau

Kabupaten Sekadau, Kalbar, menjadi satu daerah yang ikut terdampak banjir. Tinggi muka air (TMA) dilaporkan sempat naik.

"Di Belitang Hulu, Belitang Tengah, sudah hampir tenggelam. Hari ini air masih naik. Kalau kendaraan motor sudah tidak bisa, banyak yang mogok," kata anggota tim SAR Brimob Polda Kalbar, Aipda M Sadikin, Senin (8/11/2021).

Dia mengatakan banjir terjadi sudah satu pekan. TMA di Sekadau dilaporkan terus naik.

725 Warga Melawi Ngungsi

Empat desa di 2 kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalbar, sempat kembali kebanjiran. Daerah ini juga sempat direndam banjir pada awal Oktober lalu.

"Iya, ini banjir susulan dari kejadian (Senin, 4) Oktober kemarin. Sempat surut, tetapi hanya 2 minggu," kata Syafrudin Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Melawi dalam keterangan tertulis BNPB, Jumat (5/11).

Keempat desa tersebut adalah Desa Tanjung Tengang dan Desa Tanjung Sari di Kecamatan Nanga Pinoh serta Desa Sungai Sampuk dan Desa Lihai di Kecamatan Menukung.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Melawi per pukul 12.40 WIB siang tadi, sebanyak 725 warga Kabupaten Melawi masih mengungsi akibat kejadian banjir ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads