Kronologi Perempuan Jadi Korban Begal Pantat Saat Lari Pagi di Bekasi

Yogi Ernes - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 21:45 WIB
Ilustrasi (iStock)
Jakarta -

Seorang perempuan berinisial YD menjadi korban pelecehan seksual berupa 'begal pantat' di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi. Tindakan pelecehan itu terjadi saat korban tengah melakukan olahraga lari pagi.

YD mengatakan awalnya dia memulai lari pagi sekitar pukul 05.40 WIB. Tidak ada hal yang mencolok dari pakaian yang dikenakannya.

"Ketika saya sampai rute (daerah) Pamahan yang banyak PT itu, di depan PT Conwood, pukul 06.00 WIB, tiba-tiba pantat kanan saya dipegang bapak-bapak," kata YD saat dihubungi detikcom, Selasa (9/11/2021).

YD mengatakan pelaku menggunakan motor saat melakukan aksi pelecehannya. Pelaku pun, lanjut YD, menggunakan jaket yang diduga dari sebuah perusahaan berwarna abu-abu.

"Dia naik motor yang seperti Megapro atau Vixen gitu, gede pokoknya. Perawakannya gendut, jaketnya saya lihat jaket pekerja PT gitu warna abu-abu ada oranye atau merah," ungkap YD.

Sebelum menjadi korban pelecehan, YD merasa tidak ada kendaraan mencurigakan yang membuntutinya. Dia menduga pelaku merupakan warga sekitar lokasi.

"Asumsi saya pria yang melecehkan saya itu warga situ. Maksudnya bukan sekadar cari-cari mangsa karena dari seragam kerja itu," terang YD.

Sejauh ini YD mengaku belum melaporkan pelecehan seksual yang menimpanya kepada pihak kepolisian. Dia merasa ragu dalam membuat laporan ke polisi.

Pasalnya, YD tidak memiliki bukti dari aksi pelecehan pelaku. YD tidak sempat merekam pelaku.

"Kayanya nggak (lapor polisi). Saya takut laporan saya nggak kredibel. Saya nggak punya bukti apa-apa juga. Saya cuma berharap ada CCTV sekitar PT Conwood. Cuma ya mungkin emang nggak ada. Jadi mungkin ke depan saya yang mesti hati-hati dan menghindari jalan itu," terang YD.

Meski belum memiliki niat melaporkan perkara itu ke polisi, YD meminta kasus pelecehan seksual harus disikapi serius. Dia merasa sudah terlalu banyak kasus serupa terjadi akibat tidak adanya keseriusan dalam menuntaskan perkara tersebut.

"Saya berharap ke depannya biar lebih aware aja sama hal seperti ini. Udah nggak pantes daerah Cikarang kalau terus-terusan orangnya suka catcalling dan melecehkan seperti ini," tutur YD.

Selain itu, YD berharap pihak kepolisian untuk meningkatkan keamanan di lokasi mengingat kasus serupa rawan kembali terjadi.

"Pengamanan dan sosialisasi masyarakat. Karena udah jengah juga tiap hari ada aja laki-laki yg catcalling, melecehkan, dan lain-lain. Harusnya kan Cikarang, apalagi Jababeka jadi tempat yang aman untuk siapapun dalam berolahraga," tutup YD.




(ygs/eva)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork