Seorang perempuan berinisial YD menjadi korban pelecehan 'begal pantat' saat hendak lari pagi. Korban pun mengungkap ciri-ciri pelaku.
Aksi pelecehan seksual itu terjadi pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIB di daerah Pamahan, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Korban YD mengatakan pelaku menggunakan sepeda motor dan mengenakan jaket berwarna abu-abu.
"Dia naik motor yang seperti saya sebutkan, Megapro atau Vixion gitu, (motor) gede pokoknya. Perawakannya gendut, jaketnya saya lihat kaya jaket pekerja PT gitu warna abu-abu, ada oranye atau merahnya," kata YD saat dihubungi detikcom, Selasa (9/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
YD mengaku aksi pelecehan seksual itu terjadi cepat. Saat itu ia tengah berlari sambil mendengarkan musik. Pelaku yang menggunakan motor kemudian memegang pantat sebelah kanannya dan segera memacu kendaraan dengan cepat.
Korban tidak sempat merekam nomor pelat kendaraan pelaku. YD mengaku saat itu dia hanya bisa terdiam sambil menahan rasa kesal bercampur sedih.
"Motor (pelaku) lari kencang, saya nggak pakai kacamata dan mata saya minus. Jadi waktu itu posisi saya sudah pasrah aja sambil nahan marah," ucap YD.
YD menduga pelaku merupakan warga sekitar. Sebab, menurutnya, pelaku menggunakan jaket perusahaan yang berada di sekitar kawasan tersebut.
"Asumsi saya pria yang melecehkan saya itu warga situ. Maksudnya bukan sekadar cari-cari mangsa, karena dari seragam kerja itu," ungkap YD.
Baca juga: Heboh Ada Begal Pantat di Surabaya |
Kasus ini berawal dari sebuah unggahan di Twitter memuat pengakuan seorang perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual di daerah Pamahan, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Korban mengaku menjadi korban pelecehan seksual saat tengah lari pagi
Dalam unggahannya, korban mengaku peristiwa pelecehan seksual itu terjadi pagi tadi. Saat tengah berlari, pantat korban kemudian dipegang oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor.
"Cowok gendut--naik motor semacam Megapro/Vixen (gak jelas karena saya ga pake kacamata, alias rabun)---telah memegang pantat sebelah kanan saya. Mau nangis tapi tetap harus compose myself, ini ngetik tweet ini juga tangan gemetar. Saya marah. Pengen ngeluarin banyak kata2 kotor," tulis korban dalam akun Twitter pribadinya seperti dilihat detikcom, Selasa (9/11/2021).
Polisi Turun Tangan
Dimintai konfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Rahmat Sujatmiko mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban. Meski begitu, informasi korban lewat media sosial itu tengah diselidiki.
"Yang pertama tentu kita dalami dulu informasi yang beredar seperti apa," kata Rahmat saat dihubungi.
Dia menyebut korban pun diminta untuk membuat laporan resmi ke pihak kepolisian. Dia memastikan pihaknya akan menyelidiki kasus itu hingga tuntas.
"Nanti kita cek korbannya, aduannya seperti apa," terang Rahmat.
(ygs/eva)