NasDem Usul Pimpinan DPR Bentuk Pansus Selamatkan Garuda

Isal Mawardi - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 15:00 WIB
Ilustrasi Garuda Indonesia (Foto: Infografis detikcom/Denny).
Jakarta -

NasDem mengusulkan DPR membentuk panitia khusus (pansus) untuk membenahi sejumlah permasalahan maskapai Garuda Indonesia. Pansus dibentuk guna mengurai benang kusut masalah maskapai itu.

"Dengan kondisi Garuda seperti ini, kita usulkan dibuat pansus untuk mengurai dan mengetahui masalah dari hulu hingga hilir maskapai pelat merah itu," kata anggota Komisi XI DPR Fraksi NasDem Fauzi Amro dalam keterangannya, Selasa (9/11/2021).

Fauzi mengatakan krisis yang dialami Garuda Indonesia disebabkan oleh moral hazard yang dilakukan manajemen selama bertahun-tahun. Salah satunya penggelembungan jumlah pesawat hingga 142 unit, padahal kebutuhan riilnya hanya 41 unit.

Kemudian adanya dugaan penggelembungan harga sewa dari US$ 750 ribu menjadi US$ 1,4 juta per bulan. Dengan kondisi seperti itu, Fauzi cukup yakin adanya tindak korupsi dalam hal penyewaan pesawat.

"Terkait hal itu saya mengusulkan agar direksi segera diganti, karena kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini yang terlilit utang sudah mencapai Rp 70 triliun dan diperkirakan bertambah Rp 1 triliun setiap bulannya. Ini bukti mereka telah gagal dalam mengelola Garuda Indonesia," tegas Fauzi.

Masyarakat, kata Fauzi, telah mengetahui opsi pailit yang ditawarkan Kementerian BUMN, selaku pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia. Fauzi menambahkan langkah tersebut ditempuh jika upaya merestrukturisasi utang Garuda sebesar Rp 70 triliun lebih terhadap kreditur dan lessor menemui jalan buntu.

Fauzi melanjutkan Kementerian BUMN telah menawarkan bahkan sedang menyiapkan PT Pelita Air Service (PAS) untuk menggantikan rute penerbangan domestik PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

"Menurut saya, semua pemangku kepentingan perlu duduk bareng untuk membicarakan masalah Garuda ini dari hulu ke hilir. Kita perlu mengurai secara utuh. Karenanya, saya mengusulkan perlunya dibentuk Pansus Garuda, termasuk mendiskusikan dan mengevaluasi opsi yang ditawarkan Kementerian BUMN atau mungkin ada opsi lain yang lebih baik guna menyelamatkan Garuda," paparnya.

Fauzi memaparkan opsi mengganti Garuda Indonesia dengan Pelita Air kurang tepat. Pasalnya, secara brand, Garuda lebih kuat daripada Pelita Air.

"Salah satu masalah yang kita hadapi sebagai negara kepulauan adalah layanan transportasi. Dan jauh hari (almarhum) Presiden Habibie sudah mengingatkan pentingnya membangun dan mengembangkan maskapai penerbangan yang bagus, sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah transportasi lintas pulau Nusantara dan juga untuk penerbangan mancanegara seperti angkutan jamaah haji dan umroh," paparnya.

"Saya mengusulkan agar pimpinan DPR segera membentuk Pansus Garuda lintas komisi, seperti Komisi III, V, VI, dan XI. Semoga seluruh persoalan Garuda bisa diurai dan diselesaikan lewat opsi terbaik seperti harapan kebanyakan masyarakat pada maskapai kebanggaan Indonesia tersebut," harap Fauzi.

Simak juga Video: Perusahaan Penerbangan Indonesia Kurangi Jumlah Pesawat






(isa/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork