'Mata-mata' Luhut di Mana-mana Pantau Prokes Warga

Round-Up

'Mata-mata' Luhut di Mana-mana Pantau Prokes Warga

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 06:55 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan (YouTube Kemenko Marves)
Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan (YouTube Kemenko Marves)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menurunkan 'mata-mata' atau tim khusus ke area publik. 'Mata-mata' ini bertugas mengecek kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

"Kami akan menurunkan tim untuk melihat pelaksanaan penerapan protokol kesehatan yang dijalankan utamanya di area publik," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (8/11/2021).

Pihaknya bahkan menyebut telah menurunkan 'Mata-mata' tersebut ke lapangan sejak minggu lalu. Pemantauan khususnya dilakukan pada tempat wisata di daerah Bali dan Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minggu lalu kami menurunkan tim untuk melihat pelaksanaan protokol kesehatan di tempat wisata, yakni Bali dan Bandung," tuturnya.

Pemantauan di Mal

Disebutkan, hasil dari pemantauan protokol kesehatan telah dilakukan dengan baik pada pusat perbelanjaan dan mal. Selain itu, aplikasi PeduliLindungi diterapkan dengan ketat.

ADVERTISEMENT

"Dalam penelusuran kami, kami menemukan protokol kesehatan dilakukan dengan baik di pusat perbelanjaan dan mal, dan PeduliLindungi diterapkan dengan ketat. Masyarakat yang masuk semuanya mengenakan masker dan jam operasional juga sesuai aturan," kata Luhut.

Namun, pada tempat wisata disebut masih ditemukan kurangnya penerapan physical distancing. Hal ini disebut akan menjadi bahan evaluasi.

"Selain itu, tempat wisata juga cukup baik meskipun kami menemukan penerapan physical distancing yang masih lemah dan masih ada tempat wisata yang melakukan scan PeduliLindungi pada perwakilan saja. Ini akan jadi evaluasi kami dan akan kami diskusikan lebih lanjut pada seluruh pemangku kepentingan di sektor tersebut," tuturnya.

Simak halaman selanjutnya.

Pemantauan Beach Club di Bali

Luhut juga menyoroti pelanggaran prokes yang terjadi di Bali dan Bandung. Ada klub hingga bar yang melanggar aturan PPKM.

"Kami menemukan beberapa pelanggaran, utamanya di beberapa restoran dan beach club yang ada di wilayah Bali," kata Luhut.

Luhut mengatakan Presiden Jokowi memberi arahan agar mensterilkan Bali yang akan menjadi tempat pertemuan G20. Oleh karena itu, dia menyoroti beach club di Bali yang tidak menerapkan jaga jarak (physical distancing).

"Tidak ada physical distancing dan tidak ada enforcement dari pengelola untuk menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas," ujar Luhut.

Selain itu, tempat tersebut tidak menyediakan QR code PeduliLindungi. Hal ini membuat kondisi lapangan tidak terpresentasikan.

"Tidak ada foto scan QR code PeduliLindungi sehingga angka tidak mempresentasikan kondisi lapangan. Mengenai hal ini kami meminta pemerintah daerah untuk berperan aktif, tegas menindak pelanggaran seperti ini," ungkapnya.

Pemantauan Bar di Bandung

Bukan hanya di Bali, Luhut juga menyoroti pelanggaran prokes di Bandung. Ada sejumlah bar di Bandung yang beroperasi di luar ketentuan.

Ketentuan-ketentuan yang dilanggar di antaranya lebihnya jam operasional, melebihi kapasitas batas maksimum, dan mengabaikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

"Bukan hanya di Bali. Juga kami temukan beberapa bar dan club malam di Kota Bandung masih beroperasi di luar ketentuan. Di antaranya beroperasi di luar ketentuan jam operasional, melebihi batas maksimum, mengabaikan pengisian PeduliLindungi," katanya.

Luhut mengungkap bahwa bar ini juga berusaha mengelabui petugas. Selain itu, pengunjung tidak dibolehkan mengambil gambar.

"Mereka juga melakukan berbagai cara untuk mengelabui petugas. Di antaranya mematikan lampu depan, memisahkan tempat parkir mobil dan lokasi, hingga tidak memperbolehkan pengunjung mengambil gambar," lanjutnya.

Penutupan Holywings dan Marabunta di Semarang

Aksi 'mata-mata' Luhut juga membuat Holywings dan Marabunta di kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, ditutup sementara. Hal ini lantaran diketahui melanggar aturan PPKM level 1.

Luhut mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan tim, banyak klub malam di sejumlah daerah yang masih melanggar ketentuan jam operasional.

"Lihat misalnya ada klub malam, misalnya di daerah Semarang atau di daerah tempat lain, itu buka sampai jam 2 pagi. Seperti ini kan berbahaya sekali," ujar Luhut, Senin (25/10).

Tak hanya melanggar jam operasional, Luhut mengungkapkan, banyak juga bar dan klub malam yang beroperasi tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Dia melanjutkan, selain itu, banyak klub malam yang meminta pengunjungnya tidak mengambil gambar agar tidak ketahuan.

"Bar dan klub malam masih beroperasi tanpa memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Di beberapa bar tidak diperbolehkan para pengunjung untuk mengambil gambar dan video. Ndak boleh. Supaya jangan ketahuan gitu. Di Bali, misalnya, kelihatan banyak sekali. Dan saya mohon pemda Bali juga kali untuk perhatikan ini," papar Luhut.

Luhut pun mewanti-wanti, pelanggaran protokol kesehatan sangat berbahaya. Dia mengingatkan keberhasilan untuk menahan gempuran gelombang baru virus Corona tergantung pada pengendalian kasus COVID-19.

"Saya ingin mengingatkan bahwa kita dapat menahan gelombang baru dengan terus mengendalikan jumlah kasus yang tambah per hari itu harus di bawah 2.700 kasus," tuturnya.

Diketahui, Satpol PP Kota Semarang menutup sementara dua restoran atau kafe yakni Holywings dan Marabunta di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah.

"Ini akan dibuka satu bulan lagi, jadi tanggal 27 November dibuka. Ini karena sudah membikin tokoh nasional menyoroti kejadian seperti ini di Holywings dan Marbunta ini. Kami minta owner-nya tertiblah," ujar Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, kepada wartawan di Semarang, Rabu (27/10).

Pelanggaran yang dilakukan dua kafe itu sudah ditindaklanjuti oleh Polrestabes Semarang pada dini hari kemarin. Keduanya melanggar batas waktu operasional pada PPKM level 1, yaitu melebihi pukul 24.00 WIB.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads