Warga Larangan Tangerang Sebut Pembangunan Jembatan Perparah Banjir

Warga Larangan Tangerang Sebut Pembangunan Jembatan Perparah Banjir

Khairul Ma'arif - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 15:08 WIB
Warga mengeluhkan pembangunan jembatan di Larangan, Tangerang. Dinilai sebabkan banjir.
Warga mengeluhkan pembangunan jembatan di Larangan, Tangerang. Dinilai sebabkan banjir. (Khairul Ma'arif/detikcom)
Tangerang -

Warga Larangan, Tangerang, mengeluhkan proyek pembangunan jembatan yang dilakukan oleh Dinas PU Kota Tangerang. Warga menilai proyek tersebut memperparah banjir di sekitaran Jalan Prof Dr Hamka.

Tomi (40), warga setempat, menceritakan bahwa kiosnya yang kebanjiran. Sebab, Jalan Prof Dr Hamka dekat dengan lokasi proyek pembangunan jembatan.

"Padahal sebelum ada pembangunan jembatan ini, tidak sampai secepat ini banjirnya. Kemarin (Minggu, 7 November 2021), banjir di sini sampai sekitar satu meter ada," keluh Tomi kepada wartawan di lokasi, Senin (8/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menduga proyek pembangunan jembatan mengakibatkan aliran air depan kiosnya tersumbat. Selain banjir makin cepat datang kala hujan deras, lanjut Tomi, banjir surut lebih lama.

"Iya pengaruh jembatan ini. Aliran airnya jadi kesumbat, ini nggak ada saluran airnya, ditutup semua. Sisanya ada, tapi udah di beton semua pinggir kalinya," tambah Tomi.

ADVERTISEMENT
Warga mengeluhkan pembangunan jembatan di Larangan, Tangerang. Dinilai sebabkan banjir.Warga mengeluhkan pembangunan jembatan di Larangan, Tangerang. Dinilai menyebabkan banjir. (Khairul Ma'arif/detikcom)

Tomi membeberkan saluran air yang berada di dekat kiosnya sangat sempit, sehingga dia menduga air sulit mengalir. Selain itu, letak saluran air lebih rendah dibanding kali yang ada di mulut saluran air.

"Saluran air hanya mengandalkan got aja. Got sama kalinya kan tinggian kalinya daripada gotnya. Kalau hujan, ya, airnya balik lagi. Kalinya terisi lari ke got lagi," tutur Tomi yang bercerita sambil membersihkan barang dagangannya bersama karyawannya.

Dia menjelaskan, saat kiosnya kebanjiran, turun hujan selama setengah jam. Kondisi banjir yang cepat datang, masih kata Tomi, diduga karena kali mengalami pedangkalan dan penyempitan.

"Surutnya agak lama sekarang, semenjak ada jembatan ini. Kayanya tadi pas dini hari surutnya. Biasanya kalau hujan sejam atau dua jam hanya (banjir) sekitar 50 cm, nggak sampai masuk kios saya. Ini kemarin sampai masuk ke kios saya," terang dia.

Alhasil, barang dagangan Tomi, yakni alat rumah tangga, terendam banjir dan kotor.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Sementara itu, warga lainnya, Endang, menyampaikan hal senada dengan Tomi. Karena ada pembangunan jembatan tersebut, kata Endang, rumahnya jadi kebanjiran.

"Pukul 24.00 saja masih tergenang banjirnya. Kalau di saya tingginya sekitar 50 cm airnya," ujarnya.

Endang yang sudah 40 tahun tinggal di sekitar lokasi mengaku sudah lelah mengeluh kepada Pemkot Tangerang. Akhirnya dia hanya bisa siaga saat hujan turun dengan mengamankan barang-barang berharganya.

"Kayanya nggak ada realisasinya ya. Kali ini saja nggak pernah diturap. Coba kalau diturap, pasti agak enakan, jadi nggak terlalu dalam," ungkap Endang.

"Musim hujan ini kemarin baru yang pertama kalinya. Biasanya kalau kaya gitu baru genangan aja di jalan. Kayanya emang benar gara-gara jembatan itu dah," lanjut dia.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads