Pemprov DKI Diminta Pertimbangkan Plus Minus Jika CFD Dibuka Lagi

Pemprov DKI Diminta Pertimbangkan Plus Minus Jika CFD Dibuka Lagi

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 09:06 WIB
Ketua DPP PAN, Saleh Daulay
Saleh Daulay (dok. Istimewa)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta masih mempertimbangkan pembukaan kegiatan car free day (CFD) di Ibu Kota saat PPKM DKI level 1. Sejumlah saran dari anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay patut dipertimbangkan sebelum CFD di Jakarta kembali dibuka.

Saleh menyebut kondisi COVID-19 di Jakarta yang sudah landai dan PPKM level 1 bukan berarti CFD sudah bisa digelar. Menurutnya, CFD sangat rentan berpotensi memunculkan klaster dan kasus COVID-19 kembali melonjak.

"Karena itu maka berdasarkan hal itu saya mendorong pemerintah untuk mempelajari secara detail plus minus dari berlakukannya CFD. Apa manfaatnya jika CFD itu dibuka, kemudian apa mudaratnya. Kalau mudaratnya lebih besar atau negatifnya lebih besar ya tentu kita belum setuju untuk dibuka CFD," kata Saleh kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kalau memang sudah diyakini tidak akan ada masalah apapun yang melingkupi pembukaan CFD saya kira tidak ada maslaah, silakan dicoba. Tapi jangan nanti menimbulkan masalah ketika sudah dicoba," tambahnya.

Jika Ada CFD Harus Dibatasi-Tak Hanya 1 Titik

ADVERTISEMENT

Saleh menyebut CFD di DKI tak boleh hanya dibuka di Jalan Sudirman-Thamrin. Jika nantinya CFD dibuka harus ada titik-titik lain agar masyarakat tak menumpuk di CFD Sudirman-Thamrin.

"Kalau memang masyarakat tetap mau berolahraga saya kira dibagi. Kalau dia (CFD) dibuka di Jalan Sudirman itu nanti numpuk di Jalan Sudirman, orang-orang pada datang ke sana," ucapnya.

Dia juga menyarankan agar pembukaan CFD tak langsung dibuka bebas. Menurutnya, perlu ada pembatasan di setiap titik CFD.

"Kalau mau dibuka, ya tidak dibuka bebas. Mungkin sebagian di mana, sebagian dimana dan yang penting itu menghindari kerumunan dan keramaiannya. Saya kira sekaligus bagaimana orang akan tetap melakukan, menaati protokol kesehatan dengan baik," ujarnya.

Simak video 'Jakarta PPKM Level 1, Kapan Ada CFD Lagi?/':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Pro-Kontra Masyarakat soal CFD

Sebagaimana diketahui, wacana pembukaan kegiatan car free day (CFD) menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Seperti diketahui, CFD tak kunjung dibuka sekalipun DKI sudah berstatus PPKM level 1.

Salah satu warga bernama Reza (30) mengaku bersyukur banyak sektor olahraga yang mulai dilonggarkan saat PPKM level 1. Ke depan, dia berharap agar CFD dibuka kembali dengan syarat.

"Ini sih udah bagus, di level 1 sudah beberapa tempat dan lokasi yang diberikan pelonggaran, termasuk sarana olahraga, seperti di Senayan, orang bisa sepedaan juga," kata Reza saat ditemui di kawasan Sudirman, Minggu (7/11).

"Saya rasa mudah-mudahan bisa dipertahankan atau bisa dibuka lebih luas lagi, kalau bisa car free day seperti dulu diadakan lagi dengan prokes ketat," sambungnya.

Meskipun dibuka kembali, Reza meminta pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 saat CFD diperketat. Terutama terhadap tenant-tenant yang berjualan saat CFD.

Namun, di sisi lain, ada juga warga yang kontra jika CFD kembali dibuka. Salah satunya warga bernama Dadang (47).

Dia tidak setuju Pemprov DKI membuka CFD. Pasalnya, penularan virus Corona masih terjadi sekalipun kasus COVID di Jakarta semakin landai.

"Saya nggak setuju. Karena saya belum yakin Corona benar-benar hilang," tegas Dadang.

Dadang mencontohkan kawasan Sudirman-Thamrin sudah dipadati warga meskipun CFD ditiadakan. Bahkan, tak jarang pula warga membuka masker saat berolahraga.

"Dulunya saya tiap minggu ikut CFD, baik lari atau sepeda dan itu penuh dengan orang. Apalagi kalau di buka CFD. Ini nggak di buka aja udah penuh sih. Apalagi di CFD orang berolahraga, pasti akan mengurangi pemakaian masker," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads