Pro-Kontra Warga Jika CFD Dibuka Lagi Kala Jakarta PPKM Level 1

Pro-Kontra Warga Jika CFD Dibuka Lagi Kala Jakarta PPKM Level 1

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Minggu, 07 Nov 2021 11:48 WIB
Suasana Sudirnam-Thamrin Minggu (7/11) pagi.
Suasana Sudirman-Thamrin Minggu (7/11) pagi. (Tiara Aliya/detikcom)
Jakarta -

Kegiatan car free day (CFD) masih ditiadakan saat Jakarta menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1. Bagaimana respons masyarakat?

Salah satu warga bernama Reza (30) mengaku bersyukur banyak sektor olahraga yang mulai dilonggarkan saat PPKM level 1. Ke depan, dia berharap agar CFD dibuka kembali dengan syarat.

"Ini sih udah bagus, di level 1 sudah beberapa tempat dan lokasi yang diberikan pelonggaran, termasuk sarana olahraga, seperti di Senayan, orang bisa sepedaan juga," kata Reza saat ditemui di kawasan Sudirman, Minggu (7/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rasa mudah-mudahan bisa dipertahankan atau bisa dibuka lebih luas lagi, kalau bisa car free day seperti dulu diadakan lagi dengan prokes ketat," sambungnya.

Meskipun dibuka kembali, Reza meminta pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 saat CFD diperketat. Terutama, terhadap tenant-tenant yang berjualan saat CFD.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang jualan untuk sementara kalau dibuka dibatasi banget, jaraknya berapa ratus meter baru ada stan. Berapa ratus meter harus ada gerobak. Kalau mau buka lagi harus ada pengawasan, kalau ada yang rame ngumpul didukung juga sama pemerintah pengawasannya," ujarnya.

Senada dengan Reza, warga lainnya bernama Angga (34) setuju jika CFD dibuka selama PPKM level 1. Hanya, dia meminta tak ada yang berjualan selama kegiatan berlangsung.

Menurutnya, saat ini sudah banyak warga Ibu Kota yang telah divaksinasi COVID-19.

"Kalau berjualannya sih saya kurang setuju, tapi kalau CFD-nya nggak apa-apa. Karena udah mulai, di Jakarta pada divaksin semua jadi kemungkinan nggak ada masalah," ujarnya.

Angga beranggapan lebih baik CFD difokuskan pada kegiatan olahraga. Sebab, menurutnya, adanya tenant yang berjualan dapat mengundang kerumunan.

"Biar tidak terjadi kerumunan ya, kan banyak yang belanja terus jadi kerumunan," ujarnya.

Dibalik dukungan CFD dibuka kembali, ada juga warga yang tidak setuju, simak selengkapnya di halaman berikut

Namun, di sisi lain, ada juga warga yang kontra jika CFD kembali dibuka. Salah satunya warga bernama Dadang (47).

Dia tidak setuju Pemprov DKI membuka CFD. Pasalnya, penularan virus Corona masih terjadi sekalipun kasus COVID di Jakarta semakin melandai.

"Saya nggak setuju. Karena saya belum yakin Corona benar-benar hilang," tegas Dadang.

Dadang mencontohkan kawasan Sudirman-Thamrin sudah dipadati warga meskipun CFD ditiadakan. Bahkan, tak jarang pula warga membuka masker saat berolahraga.

"Dulunya saya tiap minggu ikut CFD, baik lari atau sepeda dan itu penuh dengan orang. Apalagi kalau di buka CFD. Ini nggak di buka aja udah penuh sih. Apalagi di CFD orang berolahraga, pasti akan mengurangi pemakaian masker," tuturnya.

Bukan hanya Dadang, warga lain bernama Dinda (23) juga meminta agar CFD ditiadakan dulu. Dinda menilai perlu ada antisipasi gelombang ketiga COVID-19, apalagi libur tahun baru segera tiba.

"Kalau lihat keadaan sekarang aku tetap men-support kalau belum buka. Karena liat sekarang aja udah ramai banget nih buat olahraga, kalau ke GBK juga kadang suka ramai dan berkerumun. Kadang orang berolahraga ada alasan tertentu yang bolehin mereka nggak bermasker. Jadi lebih baik mencegah ada gelombang baru pandemi, belum mulai CFD nggak apa-apa sih," imbuhnya.

"Akhir tahun juga ada liburan juga, kalau ada CFD malah (tambah kasus) mending selesain sampai selesai aja deh," sambungnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads