Kegiatan car free day (CFD) masih ditiadakan saat Jakarta menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1. Bagaimana respons masyarakat?
Salah satu warga bernama Reza (30) mengaku bersyukur banyak sektor olahraga yang mulai dilonggarkan saat PPKM level 1. Ke depan, dia berharap agar CFD dibuka kembali dengan syarat.
"Ini sih udah bagus, di level 1 sudah beberapa tempat dan lokasi yang diberikan pelonggaran, termasuk sarana olahraga, seperti di Senayan, orang bisa sepedaan juga," kata Reza saat ditemui di kawasan Sudirman, Minggu (7/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa mudah-mudahan bisa dipertahankan atau bisa dibuka lebih luas lagi, kalau bisa car free day seperti dulu diadakan lagi dengan prokes ketat," sambungnya.
Meskipun dibuka kembali, Reza meminta pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 saat CFD diperketat. Terutama, terhadap tenant-tenant yang berjualan saat CFD.
"Kalau yang jualan untuk sementara kalau dibuka dibatasi banget, jaraknya berapa ratus meter baru ada stan. Berapa ratus meter harus ada gerobak. Kalau mau buka lagi harus ada pengawasan, kalau ada yang rame ngumpul didukung juga sama pemerintah pengawasannya," ujarnya.
Senada dengan Reza, warga lainnya bernama Angga (34) setuju jika CFD dibuka selama PPKM level 1. Hanya, dia meminta tak ada yang berjualan selama kegiatan berlangsung.
Menurutnya, saat ini sudah banyak warga Ibu Kota yang telah divaksinasi COVID-19.
"Kalau berjualannya sih saya kurang setuju, tapi kalau CFD-nya nggak apa-apa. Karena udah mulai, di Jakarta pada divaksin semua jadi kemungkinan nggak ada masalah," ujarnya.
Angga beranggapan lebih baik CFD difokuskan pada kegiatan olahraga. Sebab, menurutnya, adanya tenant yang berjualan dapat mengundang kerumunan.
"Biar tidak terjadi kerumunan ya, kan banyak yang belanja terus jadi kerumunan," ujarnya.
Dibalik dukungan CFD dibuka kembali, ada juga warga yang tidak setuju, simak selengkapnya di halaman berikut