Pemprov DKI Jakarta masih mempertimbangkan pembukaan kegiatan car free day (CFD) di Ibu Kota selama PPKM level 1. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan wacana ini akan dipertimbangkan secara hati-hati.
"Terkait CFD sedang dipertimbangkan, karena CFD itu dapat menimbulkan kerumunan dan potensi COVID-19," kata Riza saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/11/2021).
Riza menyebut warga kerap berkerumun saat berkegiatan di CFD. Oleh karena itu, Pemprov akan memastikan prokes COVID-19 berjalan maksimal jika nantinya dibuka kembali.
"Car free day juga menjadi kesepakatan bersama, kita tunggu. Karaoke kan sudah, namun harus diperhatikan juga, kapasitas 20 persen, dengan ruang 50 persen," terangnya.
"Jadi kegiatan-kegiatan apa pun yang dapat menimbulkan, berpotensi menyebabkan kerumunan tentu harus dipertimbangkan. Untuk sebaik-baiknya untuk dipikirkan kembali, agar tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19," sambungnya.
Pro-Kontra Masyarakat soal CFD
Sebagaimana diketahui, wacana pembukaan kegiatan car free day (CFD) menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Seperti diketahui, CFD tak kunjung dibuka sekalipun DKI sudah berstatus PPKM level 1.
Salah satu warga bernama Reza (30) mengaku bersyukur banyak sektor olahraga yang mulai dilonggarkan saat PPKM level 1. Ke depan, dia berharap agar CFD dibuka kembali dengan syarat.
"Ini sih udah bagus, di level 1 sudah beberapa tempat dan lokasi yang diberikan pelonggaran, termasuk sarana olahraga, seperti di Senayan, orang bisa sepedaan juga," kata Reza saat ditemui di kawasan Sudirman, Minggu (7/11/2021).
"Saya rasa mudah-mudahan bisa dipertahankan atau bisa dibuka lebih luas lagi, kalau bisa car free day seperti dulu diadakan lagi dengan prokes ketat," sambungnya.
Meskipun dibuka kembali, Reza meminta pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 saat CFD diperketat. Terutama terhadap tenant-tenant yang berjualan saat CFD.
Namun, di sisi lain, ada juga warga yang kontra jika CFD kembali dibuka. Salah satunya warga bernama Dadang (47).
Dia tidak setuju Pemprov DKI membuka CFD. Pasalnya, penularan virus Corona masih terjadi sekalipun kasus COVID di Jakarta semakin landai.
"Saya nggak setuju. Karena saya belum yakin Corona benar-benar hilang," tegas Dadang.
Dadang mencontohkan kawasan Sudirman-Thamrin sudah dipadati warga meskipun CFD ditiadakan. Bahkan, tak jarang pula warga membuka masker saat berolahraga.
"Dulunya saya tiap minggu ikut CFD, baik lari atau sepeda dan itu penuh dengan orang. Apalagi kalau di buka CFD. Ini nggak di buka aja udah penuh sih. Apalagi di CFD orang berolahraga, pasti akan mengurangi pemakaian masker," tuturnya.
Lihat juga Video: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Meroket, CFD Sepi!