NasDem DKI Tak Ingin CFD Buru-buru Dibuka Kembali

NasDem DKI Tak Ingin CFD Buru-buru Dibuka Kembali

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 05:40 WIB
Sekretaris Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Nova Harivan Paloh
Nova Harivan Paloh (dok. Istimewa/Foto diberikan oleh narasumber Nova Paloh)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta masih mempertimbangkan pembukaan kegiatan car free day (CFD) di Ibu Kota saat PPKM level 1. NasDem menilai CFD di Jakarta tak perlu buru-buru dibuka karena tambahan kasus Corona masih fluktuatif atau turun-naik.

"Ini menurut saya untuk masalah hal itu perlu ada pertimbangan khusus lagi karena saya lihat ini masih ada kasus aktif per hariannya juga naik-turun. Untuk hal tersebut (CFD) saya pikir belum dulu lah," kata Wakil Ketua Fraksi NasDem DK Nova Harivan Paloh, kepada wartawan, Minggu (7/11/2021).

Dia mengatakan dengan status PPKM kini level 1 artinya kasus positif Corona di Jakarta memang sudah melandai. Tapi hal itu tak boleh membuat masyarakat menjadi puas diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kan kita juga harus antisipasi dalam hal jangan artinya jangan terpuaskan dengan sekarang ini, kita boleh istilahnya ada euforia dalam hal kasus ini melandai tapi kita harus antisipasi juga. Karena kita lihat di beberapa negara sekarang ada sedang menghadapi juga lonjakan kasus, misal di London, mungkin di Singapura juga masih belum turun juga," ucapnya.

Menurut Nova, pelonggaran aturan saat DKI PPKM level 1 tak bisa disamaratakan dengan pelonggaran di mal atau tempat wisata dan lainnya. Sebab, kata dia, pengawasan protokol kesehatan terhadap masyarakat akan sulit diterapkan di CFD.

ADVERTISEMENT

"Kalau misalnya CFD kita nggak bisa batesin ada berapa orang di situ, gimana nanti kita cegah kerumunannya. Artinya kalau misal di tempat ini kita masih bisa membatasi, sekarang kalau kita mau buat aturan di CFD gimana carannya? Itu artinya harus lihat lagi lah, pembatasan-pembatasan nggak bisa juga di CFD," ujarnya.

"Saya rasa untuk sementara (CFD) jangan dulu deh, nanti kita lihat kajian, pengkajian lagi. Kalau misalnya di tahun depan sudah bener-bener melandai, itu baru boleh lah," tambahnya.

Simak video 'Jakarta PPKM Level 1, Kapan Ada CFD Lagi?':

[Gambas:Video 20detik]



Pro-Kontra Masyarakat soal CFD

Sebagaimana diketahui, wacana pembukaan kegiatan car free day (CFD) menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Seperti diketahui, CFD tak kunjung dibuka sekalipun DKI sudah berstatus PPKM level 1.

Salah satu warga bernama Reza (30) mengaku bersyukur banyak sektor olahraga yang mulai dilonggarkan saat PPKM level 1. Ke depan, dia berharap agar CFD dibuka kembali dengan syarat.

"Ini sih udah bagus, di level 1 sudah beberapa tempat dan lokasi yang diberikan pelonggaran, termasuk sarana olahraga, seperti di Senayan, orang bisa sepedaan juga," kata Reza saat ditemui di kawasan Sudirman, Minggu (7/11).

"Saya rasa mudah-mudahan bisa dipertahankan atau bisa dibuka lebih luas lagi, kalau bisa car free day seperti dulu diadakan lagi dengan prokes ketat," sambungnya.

Meskipun dibuka kembali, Reza meminta pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 saat CFD diperketat. Terutama terhadap tenant-tenant yang berjualan saat CFD.

Namun, di sisi lain, ada juga warga yang kontra jika CFD kembali dibuka. Salah satunya warga bernama Dadang (47).

Dia tidak setuju Pemprov DKI membuka CFD. Pasalnya, penularan virus Corona masih terjadi sekalipun kasus COVID di Jakarta semakin landai.

"Saya nggak setuju. Karena saya belum yakin Corona benar-benar hilang," tegas Dadang.

Dadang mencontohkan kawasan Sudirman-Thamrin sudah dipadati warga meskipun CFD ditiadakan. Bahkan, tak jarang pula warga membuka masker saat berolahraga.

"Dulunya saya tiap minggu ikut CFD, baik lari atau sepeda dan itu penuh dengan orang. Apalagi kalau di buka CFD. Ini nggak di buka aja udah penuh sih. Apalagi di CFD orang berolahraga, pasti akan mengurangi pemakaian masker," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads