Seorang mahasiswi FISIP Universitas Riau (Unri) diduga menjadi korban pelecehan oleh dosen saat bimbingan skripsi. BEM Unri mengaku bakal memberi pendampingan terhadap korban.
"Siang ini kami konsolidasi untuk langkah selanjutnya. Yang jelas, korban ini trauma dan butuh bimbingan untuk psikologinya," kata Wakil Ketua BEM Unri, Razali, kepada wartawan, Jumat (5/11/2021).
Razali mengatakan pihaknya bakal menyiapkan tim untuk pendampingan agar korban mendapat keadilan. Dia mengatakan himpunan mahasiswa jurusan korban juga akan memberi pendampingan.
"Kami dampingi untuk mendapat keadilan. Tergantung nanti seperti apa korban mau, karena dari himpunan mahasiswa jurusan juga mendampingi," katanya.
Dia mengatakan korban bakal berkonsultasi dengan lembaga perlindungan perempuan hari ini. Korban juga bakal menjalani asesmen dan pemulihan psikologi akibat kejadian tersebut.
Sebelumnya, mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Unri angkatan 2018 bicara soal dirinya yang dicium dosen pembimbing di kampus. Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat dirinya bimbingan skripsi.
"Kronologinya terjadi pada 27 Oktober lalu, hari Rabu sekitar pukul 12.30 WIB," kata mahasiswi tersebut.
Dosen pembimbingnya merupakan Dekan FISIP, SH. Dia mengatakan SH sempat bertanya soal kehidupan sehari-harinya dan tiba-tiba mengucap 'I love you'.
"Beberapa kali mengatakan kata-kata yang membuat saya tak nyaman, seperti 'I love you' dan membuat saya terkejut," ucapnya.
Saat mahasiswi itu akan pamit, katanya, SH tiba-tiba memegang tangannya. SH disebut tiba-tiba mendekat dan mencium pipi kiri serta kening si mahasiswi itu.
"Mana bibir, mana bibir," begitulah ucapan dosen tersebut ditirukan si mahasiswi.
"Saya lemas, ketakutan dan saya dorong. Lalu beliau mengatakan 'Ya sudah kalau tidak mau'. Saya langsung meninggalkan ruang dekan dan kampus dengan gemetar," katanya.
detikcom telah mencoba menghubungi Dekan FISIP hingga Rektor Unri, namun belum ada tanggapan.
(ras/haf)