Dirut PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengungkap setidaknya 44 persen pipa air di Jakarta mengalami kebocoran. Kebocoran disebabkan masalah teknis hingga komersial atau pencurian.
Hal ini disampaikan Bambang di sela rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2022 tingkat komisi. Adapun, angka 44 persen didapat dari studi atau kajian yang dilakukan PAM Jaya pada 2021 awal.
"Jadi dari hasil produksi sampai jadi volume bill itu bocor 44%. Itu sebetulnya kalau kita lihat dari awal itu 58%, jadi ada penurunan tapi tetap tinggi," kata Bambang di Grand Cempaka Resort, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menjelaskan titik rawan kebocoran pipa air terletak di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Penyebab terjadinya kebocoran salah satunya kerusakan fisik akibat beban pipa terhadap pengecoran jalan.
Faktor lainnya yaitu umur pipa yang sudah tua hingga terjadinya korosi untuk jenis pipa galvanis (pipa dari baja dilapisi seng).
"Jakarta bagian utaralah ya. Karena secara infrastruktur sendiri di sana secara bebannya terhadap pipa ada banyak cor-coran, dia kan kemudian akan mempengaruhi kekuatan perpipaan, tekanannya terus menambah," jelasnya.
Sedangkan kebocoran komersial disebabkan pencurian air dan kerusakan meter air. Bahkan, di masa pandemi ini, Bambang menyebut kebocoran komersial masih marak terjadi.
"Kebocoran fisik itu yang dari perpipaan, komersial itu dari meteran dan ada illegal tapping itu," imbuhnya.
Bambang menuturkan, dalam rancangan APBD 2022, PAM Jaya tetap menganggarkan perawatan pipa air miliknya. Meski demikian, anggaran tetap berfokus pada pembangunan jaringan air melalui SPAM.
"Itu 2 step. Memperbaiki, lalu harus membawa. Kalau kita menambah air, langsung jalan. Lebih ke pilihan yang mana kita bisa melakukan aksesnya lebih cepat," terangnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov DKI tengah berupaya memperbanyak sumber air bersih. Sebab, akses perpipaan air bersih saat ini hanya bisa memenuhi 63 persen kebutuhan air warga Jakarta.
"Kita minta seluruh warga agar dapat menghemat penggunaan air bersih dari PAM sendiri dan juga dukungan dari PUPR sedang mempersiapkan ya, sumber air dan pipanisasinya agar di Jakarta yang sudah ter-cover 62-63 persen, bisa ditingkatkan sampai 100 persen ya," kata Riza Patria di Ruang Pola Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (8/10/2021).
Riza menyampaikan sejak awal pihaknya telah melakukan pengendalian air tanah. Salah satunya dengan melarang pengelola gedung-gedung tinggi, seperti hotel hingga mal, menggunakan air tanah dan beralih ke PAM.
(taa/isa)