Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan Paviliun Indonesia menjadi salah satu paviliun primadona pengunjung di World Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab. Ada ratusan ribu orang yang membanjiri paviliun Indonesia sejak dibuka pada 1 Oktober 2021.
Pantau detikcom, sistem pencatatan pengunjung dilakukan secara otomatis. Ada mesin penghitung yang disiapkan di pintu masuk Paviliun Indonesia. Setiap pengunjung yang masuk akan langsung tercatat dalam jumlah kunjungan.
"Hingga Selasa, 2 November 2021, pengunjung Paviliun Indonesia telah mencapai lebih dari 200 ribu orang," kata Lutfi di Dubai, Rabu (3/11/2021) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lutfi mengatakan salah satu hal penting dalam keikutsertaan Indonesia di Expo 2020 Dubai adalah memberikan pengalaman kepada para pengunjung untuk ikut merasakan dan menjadi bagian dari Indonesia. Langkah Ini dilakukan untuk menunjukkan Indonesia merupakan bagian penting dunia, yang juga tergambar dalam zona 'yesterday', 'today', dan 'tomorrow' di Paviliun Indonesia.
"Pengunjung Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai akan mendapatkan pengalaman untuk menjadi bagian dari Indonesia, mengalami peradaban Indonesia, merasakan kemajuan Indonesia, dan melihat peluang Indonesia. Hal ini sangat penting bagi Indonesia karena peranan dan kekuatan Indonesia sejak zaman dulu hingga sekarang dan masa depan," ujarnya.
Paviliun Indonesia juga memikat anak-anak kecil dan pelajar. Sejumlah rombongan pelajar sering terlihat mengunjungi Paviliun Indonesia. Mereka tampak tertarik melihat aneka satwa yang belum pernah dilihat, seperti komodo dan badak yang terpampang di layar proyektor di zona 'today'.
Di 'zona tomorrow', anak-anak yang berkunjung tertarik melihat area yang menampilkan janji yang diikrarkan anak-anak Indonesia dalam berbagai busana daerah untuk menjaga bumi bersama-sama. Ikrar tersebut diucapkan dalam sejumlah bahasa, yaitu Arab, Indonesia, Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia, Spanyol, Jerman, Hindi, Italia, Jepang, dan Korea.
Lutfi menuturkan Indonesia menjadi salah satu negara terdepan dalam perdagangan sejak dulu. Salah satunya, komoditas rempah-rempah yaitu biji pala. Soal rempah-rempah ini dapat dilihat di zona 'yesterday' setelah pintu masuk paviliun.
"Biji pala berperan besar bagi dunia. Tanpa biji pala, tidak akan ada ekspedisi karena biji pala digunakan untuk mengawetkan bahan makanan," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lutfi melanjutkan, sedangkan di masa kini, Indonesia adalah 'country in the run' yang sedang berupaya melipattigakan produk domestik bruto (PDB) di tahun 2045 dan keluar dari jebakan ekonomi kelas menengah menuju ekonomi terbesar kelima dunia.
"Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, ada dua fokus yang tengah dikerjakan pemerintah yaitu investasi infrastruktur serta alih teknologi termasuk digital ekonomi," ujarnya.
Paviliun Indonesia, kata Mendag, menunjukkan Indonesia terbuka bagi bisnis dan tidak melakukan proteksionisme dalam perdagangan. "Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo bahwa 'Indonesia National Day' telah ditunggu dan diharapkan akan menjadi tolok ukur bagi peserta Expo 2020 Dubai," ucapnya.
Presiden Jokowi juga akan menghadiri acara Indonesia National Day. Selain memberikan pengalaman, Indonesia juga akan menunjukkan kekayaan budaya, keindahan alam, dan peluang perdagangan Indonesia. Potensi terbaik ini akan dikemas dalam pertunjukan spektakuler dengan menggunakan teknologi terkini di Al Wasl Plaza pada Kamis (4/11/2021).