"Kami sudah terima laporan CCTV dikirim ke Labfor untuk dilihat apakah bisa di-zoom (nomor kendaraan pelaku) karena kasus ini jadi perhatian. Kami akan asistensi ke Laka Lantas Polres Jaksel mudah-mudahan ketemu titik terangnya," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono saat dihubungi, Rabu (3/11/2021).
Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (1/11), sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu korban, yang hendak pergi salat Subuh, ditabrak mobil pikap hingga terpental membentur beton MRT.
Sisir CCTV di Lokasi
Identitas kendaraan yang menabrak korban sejauh ini memang belum diketahui. Namun Argo mengatakan pihaknya kini tengah mengumpulkan sejumlah CCTV di sekitar lokasi.
Rekaman CCTV itu nantinya digunakan untuk mengidentifikasi sekaligus merunut kendaraan hingga akhirnya menabrak korban dan melarikan diri.
"Makanya (CCTV) yang dekat dari situ ditarik. Misal kejadian 03.30 WIB tapi sebelum lewat situ lewat di mana saja. Kira-kira ada simpul ruas jalan perempatan ada kamera terpasang kami tengah cari," tutur Argo.
Pelaku Diimbau Serahkan Diri
Polisi pun meminta sopir mobil yang menabrak korban bersikap kooperatif. Sopir diminta untuk segera menyerahkan diri.
"Sampai sekarang pelaku masih dicari. Kami imbau pelaku agar menyerahkan diri," terang Argo.
Insiden tabrak lari terjadi di Jl Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Senin (1/11), sekitar pukul 04.38 WIB. Saat itu korban berinisial AK hendak ke masjid untuk salat Subuh.
"Mau salat Subuh jalan kaki. Jalan kaki di pinggir," kata Kanit Laka Polres Metro Jakarta Selatan AKP Suharno, Selasa (2/11).
Saat berjalan di pinggir jalan, tiba-tiba korban ditabrak dari belakang. Tabrakan itu membuat tubuh korban terpental dan membentur tiang beton MRT.
"Terpental ke depan kiri dan kepalanya membentur beton tiang MRT, sehingga meninggal di tempat," ujarnya.
(ygs/mea)