Mensesneg Pratikno menyebut calon kuat Panglima TNI adalah dua kepala staf, yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono, sebelum Presiden Jokowi memilih nama pertama. Pratikno menjelaskan soal pilihan ini.
Jabatan Andika Perkasa di TNI diketahui tersisa 13 bulan. Meski begitu, Pratikno mengatakan sisa jabatan tidak menjadi soal.
"Ya nggak apa-apa, kan tetap saja, syarat Panglima TNI itu kan harus kepala staf. Kepala stafnya kan sekarang ini kan TNI AU sudah Panglima, jadi pilihannya AD dan AL. Pak Presiden sudah memilih Angkatan Darat," kata Pratikno di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pratikno lantas mengatakan Angkatan Laut bisa diusulkan pada periode selanjutnya. "Ya kan bisa nanti pada periode berikutnya," ujarnya.
Pratikno mengatakan Jokowi telah menetapkan pilihannya kepada Andika Perkasa sebelum berangkat kunjungan kerja.
"Sebelum berangkat ke luar negeri," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengumumkan lembaganya telah menerima surat presiden (surpres) berisi pengajuan calon Panglima TNI dari Presiden Jokowi. Isinya, Presiden mengusulkan KSAD Jenderal Andika Perkasa.
"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI," kata Puan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
"Atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa," imbuh Puan.
Jokowi hanya mengusulkan satu nama. Puan menjelaskan, setelah menerima surpres, DPR akan segera memproses surat tersebut untuk mempersiapkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Seperti diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun pada 8 November mendatang.
(eva/gbr)