Ternyata ada hal menarik pada angkatan perwira remaja Akademi Militer (Akmil) tahun 2017. Menariknya, dalam satu angkatan itu, ada sepasang kakak dan adik kandung masuk ke Akmil dan menjadi perwira remaja.
Kakak-adik itu adalah Letda Inf MI Nasution atau Indra dan Letda Chb (K) Sheila Nasution. Keduanya anak dari sepasang suami-istri Mayor Inf MH Nasution dan Ny MH Nasution.
Cerita keduanya diunggah di channel YouTube TNI AD berjudul 'Kok Bisa, Kakak Adik Barengan Masuk Akmil'. Cerita diawali dengan Indra. Dia lulus SMA pada 2013. Dia mendaftar Akmil 2014-2017. Indra mengatakan selalu gagal hingga akhirnya pada 2017 dia diterima di Akmil, yang juga bertepatan dengan sang adik, Sheila, lulus SMA dan mendaftar menjadi taruna Akmil.
"Baru di tahun 2017 saat itu juga bertepatan adik saya baru lulus SMA. Saat itu mendaftar untuk menjadi taruna Akademi Militer, akhirnya dia nyoba daftar," kata Indra.
Sheila, yang duduk di sebelah Indra, menceritakan awal mulanya dia masuk Akmil. Sheila mengatakan awalnya tidak ada niat masuk ke Akmil. Keinginannya adalah menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri.
Mungkin juga sudah garis takdir Sheila menjadi perwira remaja. Saat dia sibuk memikirkan mau masuk PTN mana, tiba-tiba teman Sheila memintanya menemani ke ruang Bimbingan Konseling (BK) untuk mengambil blangko pendaftaran calon taruna.
Di situ, hati Sheila tergerak untuk mengambil formulir pendaftaran calon taruna Akmil. Niat Sheila itu untuk coba-coba saja, namun ternyata hingga tahap akhir dia dinyatakan lolos.
"Awalnya saya nganter teman saya, mau daftar, 'Yuk, Shel, antar gue ke BK mau ngambil blangko'. Oke, saya antar. Kemudian pas dia sudah ambil blangko, saya lihat di meja itu blangko tinggal satu lembar. Di situ kan karena pemikiran saya universitas-universitas dan kebetulan saya dari kelas II SMA sudah mengikuti tes beasiswa-beasiswa. Kemudian saya ambil. Saya masih belum ngerti itu untuk apa-apa, hanya tulisannya 'penerimaan tes Catar Akmil', kemudian saya foto ke Ibu, saya kirim lewat WA, 'Mah, isi nggak untuk jaga-jaga', ya boleh isi aja. Saya isi nilai saya dari semester I sampai semester V," tutur Sheila.
"Kemudian, 3 minggu kemudian, dikira saya tuh nggak ada pengumuman, ah mungkin keselip udah nggak ada, eh ternyata dipanggil untuk menjalani karantina di Rindam Jaya," katanya.
Hal senada dikatakan Ny MH Nasution. Dia mengatakan awalnya Sheila tidak berniat mendaftar. Sheila bahkan dinyatakan diterima di Universitas Indonesia. Ny Nasution sebagai ibu merasa lebih baik anaknya di UI. Dia juga sudah berusaha meyakinkan Sheila agar memilih UI saja, namun Sheila berkata lain. Dia mantap memilih mengikuti karantina di Rindam Jaya.
"Begitu lolos pusat, malam saya ditelepon ibu gurunya, bahwa Sheila diterima di UI. Saya juga sempat ragu, saya kan penginnya UI ya, karena adik dekat dengan rumah. Kalau di Akmil pusat kan belum tentu diterima, karena kan masih tes lagi, tapi saya tanya adik bilangnya, 'Mah, ini kan perempuan, langka masuk Akmil. Jadi saya mau ini'," ucap Ny MH Nasution.
Simak juga 'HUT TNI, Pimpinan DPR Ingin Militer Indonesia Ganti Kebijakan MEF':
(zap/hri)