Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS, Amin AK, mendesak DPR membentuk panitia khusus (pansus) untuk menangani utang yang terjadi di PT Garuda Indonesia. Pansus diharapkan untuk mengungkap pelanggaran yang terjadi di Garuda.
Hal itu disampaikan Amin AK saat menyampaikan interupsi dalam rapat paripurna DPR, di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Amin akan menjelaskan soal kerugian yang dialami Garuda Indonesia.
"Saya Amin AK melalui forum ini mendesak DPR RI membentuk pansus untuk menangani kasus yang terjadi di PT Garuda Indonesia," kata Amin AK.
"Agar persoalan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip good corporate governance terungkap secara terang menderang," katanya.
Selain itu, Amin AK mendesak BPK melakukan investigasi terhadap Garuda Indonesia. Hal ini, menurutnya, agar pihak yang mengambil keuntungan atas Garuda ditindak secara hukum.
"Badan Pemeriksa Keuangan harus melakukan audit investigasi secara menyeluruh, dan semua pelaku yang terbukti melanggar hukum harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum tanpa kecuali. Ini penting agar praktik-praktik moral hazard tidak terus terjadi di badan usaha milik negara," imbuhnya.
Partai Gerindra sebelumnya juga memberikan perhatian soal ancaman kebangkrutan Garuda Indonesia. Gerindra akan melakukan berbagai cara untuk membantu, termasuk patungan demi meringankan utang perusahaan BUMN tersebut.
Masalah kebangkrutan Garuda Indonesia dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Gerindra Sumatera Selatan pada Minggu (31/10) di Palembang, ketika Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menitip pesan.
Prabowo Subianto berpesan kepada seluruh kader Gerindra untuk berjuang mempertahankan eksistensi Garuda. Semua cara harus ditempuh agar Garuda tidak bangkrut.
"Utang Garuda diprediksi kurang lebih Rp 70 triliun dan diperkirakan perusahaan yang dibanggakan ini akan bangkrut. Saya kemarin mendapat pesan dari Pak Prabowo, agar Gerindra tidak boleh diam menghadapi ancaman ini. Kami dititipi untuk melakukan semua cara guna menyelamatkan Garuda agar perusahaan ini tetap selamat dari kebangkrutan sebagai perusahaan negara," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam pidatonya di acara itu, Minggu (31/10).
(rfs/gbr)