Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono siap memperkuat armada kapal pengawas perikanan guna menjaga kekayaan dan kedaulatan laut Indonesia. Hal ini diungkapkannya saat mengunjungi markas perusahaan galangan kapal Freire Shipyard di Vigo, Spanyol, Jumat (29/10).
Dalam kunjungannya, Trenggono melihat adanya potensi kerja sama dengan Freire Shipyard terkait pengadaan kapal pengawas perikanan.
"Freire adalah perusahaan perkapalan dengan sejarah panjang. Perusahaan ini memiliki pengalaman dan terkenal reputasinya, karena itu kita kunjungi untuk melihat peluang kerja sama, khususnya dalam pengadaan kapal pengawas perikanan," papar Trenggono dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/10/2021).
Di kesempatan tersebut, Trenggono juga menantang manajemen Freire untuk membuat kapal pengawas perikanan bagi Indonesia dengan panjang minimal 60 meter berstandar Offshore Patrol Vessel (OPV).
"Apa memungkinkan Anda (Freire) membuat kapal pengawas perikanan yang juga dilengkapi teknologi pengawasan terkini serta persenjataan mutakhir. Jika memungkinkan delivery-nya cepat untuk bisa dipergunakan sebelum 2024," katanya.
Trenggono menjelaskan pihaknya tak hanya membutuhkan kapal pengawas yang mumpuni, tetapi kapal riset oseanografi yang mampu mendukung kegiatan marine survey.
"Kapal pengawas perikanan butuhnya sekitar 5 atau 6, untuk kapal oseanografi riset satu unit. Armada ini akan dibutuhkan untuk mendukung roadmap ekonomi biru Indonesia nantinya," katanya.
Untuk itu, Trenggono berharap Freire dapat memberikan penawaran yang menarik ke Indonesia dalam pengadaan kapal. Salah satunya terkait pembiayaan dengan fasilitas kredit ekspor didukung bunga rendah dan tenor panjang.
"Soal teknis perencanaan bisa berdiskusi dengan Bappenas. Selain itu untuk alih teknologi harapannya Freire mengajak mitra lokal di Indonesia untuk membangun kapal nantinya," paparnya.
Langsung klik halaman berikutnya >>
Simak juga 'Pengejaran Kapal Malaysia Tepergok Curi Ikan di Selat Malaka':
(ncm/ega)