Partai Golkar disebut menjadi partai penyumbang kader muda terbanyak pada Pilkada 2020. Dari 60 kader yang didorong Golkar, 25 di antaranya berhasil lolos, baik menjadi kepala daerah maupun wakil kepala daerah.
"Golkar ini salah satu partai yang memberikan ruang kepada kader mudanya sangat luar biasa. Di Pilkada (2020) kemarin, misalnya, catatan kami, Golkar mendorong kadernya usia 25-40 sekitar 60 cakada dan yang jadi itu ada sekitar 25 berhasil memenangkan kompetisi elektoral, baik sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an dalam diskusi 'Meritokrasi Politik dan Kepemimpinan Kader Muda Golkar' secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Ali mengatakan Golkar memiliki sistem meritokrasi yang baik karena mampu mendistribusikan di daerah. Bukan hanya di daerah, Ali menyebut banyak kader muda Golkar yang juga lolos DPR.
"Golkar, menurut saya, mampu menjalankan meritokrasi politik dengan baik, dengan mendistribusikan kader-kadernya di pos-pos strategis yang ada di republik ini. Catatan saya, Golkar salah satu yang mampu memberi ruang kepada tokoh muda dengan porsi yang cukup banyak baik di pilkada maupun di pileg. Di DPR RI juga begitu, banyak tokoh muda Golkar diberi ruang untuk DPR RI. Artinya, di Golkar itu semangatnya adalah semangat meritokrasi," ujarnya.
Namun, menurut Ali, ada tantangan yang dihadapi Golkar untuk menyongsong Pemilu 2024. Salah satunya menguatkan sosok figur Golkar, yakni Airlangga Hartarto.
"Ada beberapa tantangan yang perlu disampaikan soal Golkar, pertama tantangan figur karena harus diakui bahwa di Indonesia itu figur ID jauh lebih dominan daripada partai ID, jadi mengangkat Pak Airlangga sama saja mengangkat partai, jadi pemilih Indonesia itu lebih dekat dengan figur daripada partai," ujarnya.
Tantangan lain adalah bagaimana Golkar menggaet suara pemilih muda. Pada 2024, Ali mengatakan peserta pemilu akan didominasi oleh pemilih muda.
"Gen Z dan gen milenial, kalau ditotal, ada 52 persen pemilih muda yang akan memberikan suaranya nanti pada 2024. Artinya, bagaimana kita mampu merebut hati pemilih muda karena pemilih muda rupanya rata-rata masuk kategori swing voter dan undecided. Ini tantangan bagi Partai Golkar bagaimana mereka mau berpartisipasi di partai politik," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
(eva/tor)