Golkar Disebut Partainya Anak Muda, Paling Banyak Beri Ruang untuk Milenial

Golkar Disebut Partainya Anak Muda, Paling Banyak Beri Ruang untuk Milenial

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 28 Okt 2021 11:25 WIB
Ilustrasi Partai Golkar
Partai Golkar (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Partai Golkar disebut menjadi partai penyumbang kader muda terbanyak pada Pilkada 2020. Dari 60 kader yang didorong Golkar, 25 di antaranya berhasil lolos, baik menjadi kepala daerah maupun wakil kepala daerah.

"Golkar ini salah satu partai yang memberikan ruang kepada kader mudanya sangat luar biasa. Di Pilkada (2020) kemarin, misalnya, catatan kami, Golkar mendorong kadernya usia 25-40 sekitar 60 cakada dan yang jadi itu ada sekitar 25 berhasil memenangkan kompetisi elektoral, baik sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an dalam diskusi 'Meritokrasi Politik dan Kepemimpinan Kader Muda Golkar' secara virtual, Kamis (28/10/2021).

Ali mengatakan Golkar memiliki sistem meritokrasi yang baik karena mampu mendistribusikan di daerah. Bukan hanya di daerah, Ali menyebut banyak kader muda Golkar yang juga lolos DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Golkar, menurut saya, mampu menjalankan meritokrasi politik dengan baik, dengan mendistribusikan kader-kadernya di pos-pos strategis yang ada di republik ini. Catatan saya, Golkar salah satu yang mampu memberi ruang kepada tokoh muda dengan porsi yang cukup banyak baik di pilkada maupun di pileg. Di DPR RI juga begitu, banyak tokoh muda Golkar diberi ruang untuk DPR RI. Artinya, di Golkar itu semangatnya adalah semangat meritokrasi," ujarnya.

Namun, menurut Ali, ada tantangan yang dihadapi Golkar untuk menyongsong Pemilu 2024. Salah satunya menguatkan sosok figur Golkar, yakni Airlangga Hartarto.

ADVERTISEMENT

"Ada beberapa tantangan yang perlu disampaikan soal Golkar, pertama tantangan figur karena harus diakui bahwa di Indonesia itu figur ID jauh lebih dominan daripada partai ID, jadi mengangkat Pak Airlangga sama saja mengangkat partai, jadi pemilih Indonesia itu lebih dekat dengan figur daripada partai," ujarnya.

Tantangan lain adalah bagaimana Golkar menggaet suara pemilih muda. Pada 2024, Ali mengatakan peserta pemilu akan didominasi oleh pemilih muda.

"Gen Z dan gen milenial, kalau ditotal, ada 52 persen pemilih muda yang akan memberikan suaranya nanti pada 2024. Artinya, bagaimana kita mampu merebut hati pemilih muda karena pemilih muda rupanya rata-rata masuk kategori swing voter dan undecided. Ini tantangan bagi Partai Golkar bagaimana mereka mau berpartisipasi di partai politik," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Golkar Buka Peluang Anak Muda untuk Gabung Politik

Ketua Golkar Institute Ace Hasan Syadzily mengatakan pihaknya saat ini tengah membuka rekrutmen bagi siapa pun anak muda uang ingin bergabung ke politik. Terutama bagi mereka yang akan maju ke legislasi melalui Partai Golkar,

"Kita sedang melalui satu tahapan, yaitu proses rekrutmen fungsionaris yang akan dijadikan sebagai calon anggota legislatif di tahun 2024. Bagi anak-anak muda yang berpotensi untuk bisa tertarik dengan dunia politik dan ingin nyalon dari Partai Golkar, kami membuka selebar-lebarnya pada anak-anak muda untuk mendaftarkan diri jadi fungsionaris," ujarnya.

Ace mengatakan pihaknya juga menyiapkan pendidikan politik dasar dalam Golkar Institute. Tentunya akan ada seleksi di dalamnya.

"Kedua, melalui Golkar Institute ini, bagi anak-anak muda di usia 40 ke bawah, mereka ingin tertarik dengan politik mereka bisa dasar untuk mendapatkan pendidikan tentang 3 pilar dasar. Nah, kami melakukan proses seleksi, tentu seleksinya objektif, karena kita lihat dari kemampuan pengetahuannya, motivasi kuatnya di politik, termasuk kemampuan bahasa Inggris, karena ini penting supaya kader muda ini bisa bersaing di tengah tantangan global," ujarnya.

Ace juga mengatakan adanya proses politik yang harus dilalui dalam pendidikan itu, sehingga Golkar memastikan kadernya akan mampu melewati tantangan jika terpilih kontestasi pemilu.

"Setelah dilakukan proses pelatihan, kami memberikan kesempatan untuk mereka akan memilih jalur apa. Jadi poin kami bahwa kita sangat terbuka terhadap proses keterlibatan politik anak-anak muda, dan selama ini kami memberikan ruang kepada anak muda, dalam proses politik kan tidak langsung menjadi, tapi ada proses cukup panjang, karena di situlah kita akan terbentuk menjadi kader matang dan dewasa dan mampu menghadapi tantangan-tantangan," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(eva/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads