Menerka Pihak yang Ingin Membelah PDIP Seperti Disebut Hasto

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 27 Okt 2021 20:45 WIB
Hasto Kristiyanto (Dok. PDIP)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara terkait pihak yang ingin memecah belah partai karena tak sabar soal capres-cawapres. Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, mengatakan ungkapan Hasto itu merupakan bentuk peringatan untuk semua kader partai.

"Ini sih bukan nyindir Ganjar, tapi memang, ngingetin aja sih Mas Hasto itu kepada semua kader bahwa hati-hati masalah capres-cawapres memang sudah ditunjuk wewenang Bu Mega. Jadi Hasto ingin kalem aja semua," kata Hendri kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).

Hendri mengatakan ada kemungkinan Hasto menyindir Ganjar. Namun, menurutnya, Ganjar tidak bisa disalahkan.

"Apa ini menyindir Ganjar? Ya mungkin saja, tapi apa Mas Ganjar bisa disalahin terhadap dukungan yang diterima dari relawan. Ya nggak salah juga. Jadi waswas Mas Hasto ini justru sebetulnya saya melihat ke yang besar, yaitu suksesi Ketum PDIP. Ini kan merupakan ujian pertama buat PDIP dari kedewasaan politik mereka dalam capres-cawapres ini," ucapnya.

Di sisi lain, Hendri menilai peringatan Hasto merupakan bentuk kekhawatiran retaknya partai sehingga, sebelum terjadi keretakan, Hasto kerap memberikan teguran keras.

"Ini kan Bu Mega berkali-kali bicara keras, tapi kan nggak melarang berkembangnya demokrasi PDIP. Jadi diingatkan selalu ada bersama beliau. Tapi, apakah ini bentuk ketakutan Hasto, ya iya wajarlah, namanya rumah dari dioyak-oyak, sebelum ada retak, kan lebih baik disetop dulu yang berusaha membuat retak," ujarnya.

"Mas Ganjar ini belum statement juga, statement-nya bukan tentang apakah dia akan nyalon atau tidak, statement tegak lurus partai. Misalnya, 'saya akan mengikuti kebijakan partai jadi wewenang Bu Ketum, sehingga saya mengikuti itu'," lanjut Hendri.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat Video: Hasto 3 Kali Sindir SBY, PD Singgung Data Kemiskinan-Pengangguran






(eva/zak)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork