Kasus Anjing Canon Mati Diadukan ke Polisi, Satpol PP Singkil Setuju

Kasus Anjing Canon Mati Diadukan ke Polisi, Satpol PP Singkil Setuju

Agus Setyadi - detikNews
Selasa, 26 Okt 2021 16:35 WIB
Momen evakuasi anjing Canon dari resort di Pulau Banyak untuk dibawa ke daratan Aceh Singkil (Screenshot video viral)
Foto: Momen evakuasi anjing Canon dari resort di Pulau Banyak untuk dibawa ke daratan Aceh Singkil (Screenshot video viral)
Banda Aceh -

Aktivis pengayom satwa melaporkan kasus matinya anjing Canon ke polisi. Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil mempersilakan kasus itu dibawa ke ranah hukum.

"Kita sangat setuju kalau itu dilaporkan. Bukan setuju lagi, sangat setuju. Karena pelaku utama ini jelas yang menyuruh ini pemilik resort sendiri bawa evakuasi (anjing) ke Singkil," kata Kasatpol PP dan WH Aceh Singkil, Ahmad Yani, saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (26/10/2021).

Ahmad mengatakan, proses evakuasi anjing Canon dilakukan Satpol PP bersama jajaran unsur di Kecamatan Pulau Banyak setelah mendapat permintaan dari pemilik resort. Dia menyebut, pemilik resort menetap di Berastagi, Sumatera Utara namun dia disebut mengizinkan anjing itu dibawa ke daratan Singkil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, anjing itu bakal diambil seminggu usai dievakuasi. Proses evakuasi Canon, kata Ahmad, juga melibatkan seorang perempuan pengelola resort. Awalnya perempuan tersebut meminta petugas Satpol PP saja yang memasukkan anjing ke keranjang kol.

Menurutnya, petugas tidak ada yang berani karena anjing Canon dikenal galak. Beberapa petugas disebut mengambil kayu untuk berjaga-jaga agar tidak digigit anjing.

ADVERTISEMENT

"Keranjang kol yang dipakai itu ditemukan di sekitar resort. Bukan kami bawa dari Singkil. Jadi waktu itu yang memasukkan anjing ke keranjang adalah perempuan tersebut," jelas Ahmad.

"Setelah itu, keranjangnya dilakban, dan yang melakban itu perempuan itu juga dibantu seorang anggota polisi. Jadi keterlibatan Satpol PP apa?" lanjutnya.

Dia menjelaskan, keranjang itu dilakban dari samping dan sebagian di atas. Proses evakuasi anjing dalam keranjang kol, jelasnya juga diketahui pemilik resort.

Menurutnya, kedua anjing milik pemilik resort selanjutnya dibawa dengan speedboat sebelum akhirnya dipindahkan ke kapal. "Dalam perjalanan, anggota kita makan dan kedua anjing itu juga dikasih makan. Tapi sampai ke Singkil, salah satu anjing itu mati," ujar Ahmad.

Sehari setelah dievakusi ke Singkil, pemilik anjing disebut datang ke kantor Satpol PP untuk mengambil anjing yang masih hidup. Menurutnya, pemilik anjing tidak melakukan protes saat itu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan video 'Anjing Juga Punya Hak untuk Hidup, Jangan Sakiti Dia!':

[Gambas:Video 20detik]



"Yang saya sayangkan si pemilik resort ini tidak mau berkomunikasi dengan kita atau tidak ikut dalam persoalan ini. Dia diam aja. Saya tidak mengerti kenapa dia diam, itu yang saya sayangkan," beber Ahmad.

Pengayom Satwa Melapor ke Polisi

Sebelumnya, kasus matinya anjing saat dipindah dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil berbuntut panjang. Aktivis pengayom satwa melaporkan kasus itu ke polisi.

"Laporannya baru dibuat," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil Iptu Abdul Halim saat dimintai konfirmasi, Selasa (26/10).

Halim menyebut laporan dibuat oleh Doni dari Yayasan Pengayom Satwa Indonesia. Dia belum menjelaskan siapa pihak terlapor.

"Ada laporan terkait penganiayaan hewan, namun terlapor tidak disebutkan di dalam laporan tersebut," jelas Halim.

Halaman 2 dari 2
(agse/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads