Selalu Ada Kasus Tumpukan Sampah di Kali Jambe

detikcom Do Your Magic

Selalu Ada Kasus Tumpukan Sampah di Kali Jambe

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 26 Okt 2021 11:15 WIB
Sampah rumah tangga menutupi aliran kali di Jatimulya, Tambun, Kabupaten Bekasi, Senin (18/10/2021). Begini penampakannya.
Tumpukan sampah di Kali Jambe belakang rest area Tol Jakarta Cikampek. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Tumpukan sampah di Kali Jambe, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bukan kali ini saja terjadi. Meski berbeda titik tumpukan sampah, tetap dalam satu sungai: Kali Jambe.

Terakhir, pada awal September 2019, sampah menumpuk di Kali Jambe, tepatnya di Desa Satria Jaya, Tambun Utara, diperbincangkan oleh khalayak ramai. Bahkan, masalah itu sempat viral di media sosial.

Sampah tersebut diperkirakan sepanjang 300 meter dengan kedalaman tumpukan sampah 2-3 meter. Beragam sampah menumpuk di lokasi. Mulai dari sampah styrofoam, kayu, batang pohon pisang, botol plastik, hingga selimut bekas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kali Jambe penuh sampah (Isal Mawardi/detikcom)Kali Jambe penuh sampah (Isal Mawardi/detikcom)

Bahkan, masalah sampah di Kali Jambe sempat menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ridwan Kamil mengatakan, jika Pemkab Bekasi tak mampu membersihkan, Pemprov yang akan turun tangan.

"Tapi kalau pemerintah Kabupaten Bekasi betul-betul menyerah (soal Kali Jambe) baru kita turun. Karena kadang-kadang kita juga sering ada kendala, kita berinisiatif ternyata wilayah administrasinya kan masih di dalam kewenangan kabupaten," ungkap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, 6 September 2019.

ADVERTISEMENT

Akhirnya, Pemkab Bekasi membersihkan sendiri sampah di Kali Jambe Satria Jaya. Pada 6 September, sampah tersebut dibersihkan. Sekitar 55 ton sampah diangkut dari lokasi.

Tak berselang lama, sampah kembali muncul di Desa Satria Jaya. Usai diguyur hujan, pada Oktober 2019, sampah sepanjang sekitar 200 meter menumpuk di lokasi. Meski lokasinya tidak persis berada di lokasi tumpukan sampah saat September 2019.

Pemkab Bekasi akhirnya membersihkan sampah pada pertengahan November 2019. Disebutkan bahwa ratusan ton telah diangkut dari lokasi. "44 rit, 1 mobilnya (terisi) 6 ton, ya 6 x 44, ya sekitar segitu lah (264 ton)," ujar Saiful kepada Kordinator Lapangan bidang Kebersihan DLH Kabupaten Bekasi, 16 November 2019.

Warga Melihat Sampah Kali Jambe BekasiWarga Melihat Sampah Kali Jambe Bekasi (Isal Mawardi/detikcom)

Terbaru pada Oktober 2021, tumpukan sampah ditemukan di Kali Jambe tepatnya di belakang Rest Area Km 19 Tol Jakarta Cikampek (Japek), Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan. Kondisi tumpukan sampah tidak berbeda dengan tumpukan-tumpukan sampah di lokasi sebelumnya.

Sampah yang menyumbat aliran air sudah terbukti pernah bikin banjir permukiman warga setempat.

"Permukiman dan rest area Km 19 itu tahun kemarin juga pernah kebanjiran," kata Ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Muhammad Arief, di rumahnya, Jumat (22/10/2021).

"Awal tahun juga, saat musim hujan," imbuhnya.

Sampah di Kali Jambe, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, 22 Oktober 2021. (Marteen Ronaldi Pakpahan/detikcom)Sampah di Kali Jambe, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, 22 Oktober 2021. (Marteen Ronaldi Pakpahan/detikcom)


Ketua Forum Kali Jambe, Shadiq Helmi, menyebut sampah di kali yang berada di belakang rest area Km 19 Tol Jakarta-Cikampek ini disebabkan beberapa faktor yang membuat hal tersebut tampak semrawut.

"Saya mulai dari hulunya dulu deh, hulunya itu Sumur Batu dan Bantargebang, kemudian Kali Jambe ini terdapat bangunan liar yang ada di sempadan, kemudian juga banyak pedagang-pedagang yang beraktivitas di dekat kali. Kemudian juga banyak warga yang membuang sampah atau TPS sementara di sana," katanya saat dihubungi oleh detikcom, Jumat (22/10/2021).

Akibat faktor tersebut, kondisi Kali Jambe dan masyarakat yang berada di sana makin memprihatinkan.

Apalagi, menurutnya, pembuangan sampah yang kerap terjadi tidak lepas dari kesalahan pola masyarakat yang berada dekat kali tersebut.

"Kenapa mereka membuang sampah di sana karena tidak ada TPS, kenapa tidak ada TPS karena tidak ada perhatian dari pemerintah setempat, kenapa ada TPS liar di dekat bantaran kali, karena tidak ada pengawasan dari pemerintah," tutur Shadip Helmi menjelaskan sengkarut masalah ini.

Halaman 2 dari 2
(aik/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads