Saran Pimpinan DPR soal Kontroversi 'Kemenag Hadiah untuk NU'

Saran Pimpinan DPR soal Kontroversi 'Kemenag Hadiah untuk NU'

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 25 Okt 2021 13:07 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (Dok. Istimewa).
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (Dok. Istimewa).
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk Nahdlatul Ulama atau NU. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan agar menjaga suasana sejuk dan teduh selama pandemi.

"Oleh karena itu, mari kita mengimbau agar kementerian di semua kementerian itu menjalankan tupoksi masing-masing dan kita mari menjaga supaya semua teduh dan sejuk dalam keadaan pandemi COVID-19 ini," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/10/2021).

"Mari kita sama-sama menjaga suasana agar rakyat kita tidak bingung dan imunnya turun," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Harian Partai Geridra ini mengingatkan kembali nomenklatur Kemenag. Menurut Dasco, Kemenag dibentuk untuk mengayomi semua agama yang diakui di Indonesia.

"Secara historis nomenklatur Kementerian Agama itu kan memang dibuat untuk semua jenis agama di Indonesia," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menag Buka Suara

Menag Yaqut Cholil Qumas buka suara soal pernyataan 'Kemenag hadiah untuk NU'. Menag menyebut pernyataannya itu bersifat motivasi internal.

Dalam keterangannya, Senin (25/10), Menag Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pernyataannya tentang Kementerian Agama hadiah untuk NU disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU. Tujuannya lebih untuk memotivasi para santri dan pesantren.

"Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," kata Menag di Solo.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan video 'Pernyataan Yaqut 'Kemenag Hadiah Negara untuk NU' yang Dikritik Anwar Abbas':

[Gambas:Video 20detik]



PBNU: Menag Kurang Bijaksana

PBNU sebelumnya juga angkat bicara terkait ucapan Menang Yaqut Cholil Coumas terkait 'Kemenag hadiah untuk NU'. PBNU menyebut pernyataan Menag kurang bijaksana.

"Pernyataan Pak Menteri Agama tentu itu hak beliau, meski saya pribadi dapat menyatakan bahwa komentar tersebut tidak pas dan kurang bijaksana dalam perspektif membangun spirit kenegarawanan," ujar Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini kepada wartawan, Minggu (24/10).

Helmy membenarkan NU punya peran besar dalam menghapus 7 kata dalam piagam Jakarta. Namun, karena hal itu, NU tidak boleh merasa berkuasa.

"Tidak berarti NU boleh semena-mena berkuasa atas Kementerian Agama ataupun merasa ada hak khusus," kata Helmy.

Halaman 2 dari 2
(rfs/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads