Lokasi rumah yang ambruk itu digaris polisi. Tim Puslabfor Polri pun terjun langsung mengecek lokasi.
Yani selaku Walkot Jakbar mengaku akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai tindak lanjut penanganan agar kejadian serupa tidak berimbas ke sekitarnya. Dia menyebutkan sisa-sisa reruntuhan rumah itu nantinya akan diratakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekali lagi hari ini kita pastikan bahwa lingkungan TKP dalam keadaan aman ya dan kita lihat sudah ada police line tidak boleh ada warga yang mendekat sebelum ada hasil keputusan penyelidikan dari unsur kepolisian," ucap Yani.
"Iya (rumah akan diratakan), kita menunggu setelah hasil olah TKP dan sekarang kan masih terpasang police line, setelah hasilnya tuntas nanti kita koordinasi lagi dengan unsur kepolisian untuk dilakukan langkah-langkah lanjutan dalam rangka pengamanan lingkungan supaya tidak terjadi sesuatu terhadap rumah di kanan kiri depan belakang," imbuhnya.
Anak Korban Ikhlas
Sementara itu Andriawan, anak pertama dari Ita, mengaku tengah bekerja saat kejadian. Dia mengaku ikhlas atas peristiwa yang merenggut nyawa ibu dan adiknya itu.
"Ikhlas, saya cuma bisa pasrah aja, yang ikhlas," kata Andriawan.
"(Tinggal) berempat sama bapak. Bapak lagi di luar. Bapak nggak tahu, saya nggak tahu. Mau gimana lagi kan, udah jalannya, mau gimana lagi," imbuhnya.
Andriawan hanya mengingat tentang pesan ibunya sebelum meninggal dunia. Dia tak menyangka bila ucapan ibunya itu merupakan yang terakhir untuknya.
"Cuma ada pesan doang, kalau ada apa-apa, minta tolong dibawa ke kampung. Minta tolong itu doang, pas malamnya langsung ada kejadian. Saya juga kaget, 'Emang kenapa sih ngomong begitu? Jangan becanda apa'. 'Nggak bercanda Wan, adik lu mau gue bawa juga. Udah jaga diri lu baik-baik'. Udah ngomong begitu. Nggak ini lagi, nggak ada lagi," kata Andriawan mengulang pesan ibunya.
(isa/dhn)