Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat bersama sejumlah menteri. Rapat itu membahas terkait sanksi dari WADA (World Anti-Doping Agency) untuk Indonesia.
"Tadi rapat membahas sanksi WADA," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat (22/10/2021).
Jokowi menyampaikan sejumlah arahan dalam rapat itu. Salah satunya meminta Menpora Zainuddin Amali memperbaiki komunikasi dengan WADA.
"Dalam rapat tersebut, Bapak Presiden minta dilakukan evaluasi internal dan investigasi secara menyeluruh; Reformasi LADI (Lembaga Antidoping Indonesia) secara total; Menpora segera perbaiki komunikasi dengan WADA," ujar Bey.
Rapat tersebut dipimpin oleh Jokowi dan dihadiri oleh Wapres Ma'ruf Amin, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Menteri BUMN, dan Ketua LADI.
Untuk diketahui, Badan Antidoping Dunia (WADA) mengirim formal notice terkait status Indonesia yang dinilai tidak mengikuti standar test doping plan (TDP) pada 15 September 2021. WADA memberikan kesempatan 21 hari kepada Indonesia untuk memberikan klarifikasi. Jika klarifikasi tidak dilakukan, Indonesia akan menerima sanksi berupa pelarangan menyelenggarakan event olahraga internasional di Tanah Air ataupun pelarangan pengibaran bendera Merah Putih di luar negeri.
Sanksi resmi WADA pun jatuh, rencana penyelenggaraan event olahraga internasional di Indonesia, seperti gelaran MotoGP Mandalika, Piala Dunia U-21, hingga Formula E, juga terancam. Selain itu, dengan adanya sanksi resmi dari WADA ini, kesempatan Indonesia untuk ikut bidding berbagai turnamen internasional menjadi terancam.
Lihat juga video ''Biang Kerok' di Balik Sanksi WADA ke LADI':