Bercita-cita atau punya minat jadi pelaut? Perlu diketahui, menjadi pelaut bisa membuat kamu keliling dunia hingga gaji dibayar pakai dolar.
Hal ini yang diceritakan oleh salah satu Alumni Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP), Hendrik Viktor. Pria 43 tahun ini membagikan kisahnya usai mendapat pelatihan di BP3IP.
Kisah tersebut bermula dari keinginan Hendrik untuk menjadi seorang pelaut di tahun 1998. Kala itu, ia mendengar potensi gengsi yang bisa ia dapatkan ketika menjadi pelaut.
"Dulu itu pengen jadi pelaut karena denger dari orang-orang kalau digaji dolar. Nah, dari situ mulai ada keinginan, gimana nih caranya jadi pelaut," ungkap Hendrik kepada detikcom, Kamis (21/10/2021).
Hendrik pun menuturkan saat itu ia harus mempersiapkan dokumen-dokumen seperti paspor, buku pelaut, surat keterangan pelaut (SKP), dan dokumen serta sertifikat yang dibutuhkan.
Di tahun 1999 ia mendapat kesempatan untuk berlayar bersama satu kapal niaga (logistik) di Sunda Kelapa. Pada saat itu, Hendrik yang menjadi juru minyak (oiler) dibayar hanya Rp 150.000 per bulannya.
Singkat cerita di tahun 2000 ia mendapatkan peluang untuk menjadi kru kapal tugboat, atau kapal penarik tongkang. Gajinya pun naik menjadi Rp 500.000 per bulan. Setelah beberapa bulan, ia mengadu nasib ke Batam dan berkesempatan bekerja di salah satu kapal survei minyak milik Singapura.
"Saat itu tetap jadi juru minyak (oiler), itu di kapal survei. Itu terima gaji pertama dalam bentuk dolar Amerika, yaitu US$ 450. Itu emang sudah wowlah," ungkapnya.
Singkat cerita, ia mengenyam pendidikan tingkat awal di BP3IP untuk meningkatkan kualitasnya sebagai seorang pelaut di tahun 2001 selama 1 minggu. Ia kembali melaut selama 2 tahun, dan kembali lagi untuk mengambil pendidikan Ahli Teknika Tingkat (ATT) 5.
Setelah selesai, ia kembali melaut dalam jangka waktu 3 tahun dan sukses mendapatkan pekerjaan baru dengan gaji yang meningkat hingga US$ 900. 1 tahun kontrak di perusahaan baru tersebut, ia kembali ke BP3IP untuk sekolah ATT 4 selama 6 bulan.
Ia pun kembali ke perusahaannya dengan tetap menjadi oiler. Sebab, di perusahaan tempat ia bekerja, syarat untuk menjadi seorang engineer harus memiliki ATT 3. Akhirnya di tahun 2009, Hendrik kembali ke BP3IP untuk mengambil ATT 3 selama 7 bulan.
Usai mendapatkan ATT 3, ia pun kembali ke perusahaan yang sama dan langsung dipercaya menjadi seorang third engineer. Gajinya pun langsung meroket hingga US$ 3.300. Setelah beberapa kontrak ia pun dipercaya menjadi Chief Engineer.
Klik halaman selanjutnya >>>
(akn/ega)